Sejumlah kegiatan lain yang diselenggarakan di Stade Pierre de Coubertin, misalnya grand prix anggar: Challenge International de Paris (di Januari) dan Challenge Monal (pada bulan Februari), turnamen tenis wanita Open Gaz de France, dan bulutangkis.
Bahkan, gelanggang olahraga Stade Pierre de Coubertin akan menjadi tempat pertandingan bola gawang di Paralimpiade Musim Panas tahun 2024.
Dalam sejarahnya, Stade Pierre de Coubertin dibuka pada tahun 1937, awalnya merupakan arena pameran umum. Kalau di Kota Bandung, Indonesia, kira-kira sama dengan Jaarbeurs, yang kini menjadi Kologdam Siliwangi dan berada di kawasan Gelanggang Olahraga Saparua.
Stade Pierre de Coubertin yang kini dikenal, sebenarnya hasil pembangunan kembali pada tahun 1946. Sebab, tempat tersebut hancur karena pengeboman semasa Perang Dunia II (1940-1945).
Baca Juga: Kode Redeem FF 28 Oktober 2021, Senjata Masih AK47 Flaming Red dan FAMAS Moonwalk di Free Fire
Dari sejumlah referensi, kawasan Stade Pierre de Coubertin pernah terkenal sebagai pusat penahanan banyak orang selama peristiwa pembantaian Paris tahun 1961. Banyak versi terkait peristiwa tersebut.
Sejak tahun 1990, kawasan Stade Pierre de Coubertin mengalami revonasi dioptimalkan sebagai tempat arena olahraga indoor atau ruangan tertutup.
Ada pun Pierre de Coubertin, adalah nama seorang pria asal Prancis yang dikenal sejarahnya sebagai "penemu" olimpiade modern.