Perundungan Netizen di Dunia Sepakbola Sering Terjadi, Robert: Jika Sudah Mengancam Urusan Kepolisian

6 Juli 2022, 12:35 WIB
Robert Alberts mengatakan perundungan di persepakbolaan sering terjadi. /persib.co.id/

DESKJABAR - Kasus perundungan atau penghinaan oleh netizen atau oknum bobotoh terhadap istri Robert Alberts bukan yang pertama terjadi di dunia sepakbola.

Perundungan dan hinaan terhadap para pemain sepakbola termasuk Persib, sering terjadi. Terutama jika klub tersebut kalah, maka habislah pelatih dan pemain dirundung di media sosial.

Perundungan bisa jadi termasuk risiko pesohor alias publik figur, di dunia keartisan maupun sepakbola atau olahraga populer lainnya.

Sebelum istri Robert Alberts, pelecehan atau perundungan di medsos menimpa istri kiper Persija Andritany Ardhiyasa.

Baca Juga: SEGERA TERJAWAB, RILIS Manga ‘Classroom of the Elite’ Akhirnya Mendapat Adaptasi untuk Season 2!

Lalu, perundungan terjadi lagi pada Rachmat Irianto, yang mengakibatkan pindahnya pemain Persebaya itu ke Persib Bandung.

"Ini bukan yang pertama. Ada dua hal yang bisa menyelesaikan masalah semacam ini. Yang pertama adalah mengedukasi seperti yang saya lakukan sekarang," ujar Robert Alberts kepada wartawan, kemarin 5 Juli 2022.

Namun Robert Alberts menilai tindakan sportif Tendi yang mau mengakui kesalahan dengan mendatangi Robert. Tendi menghina istri Robert di medsos instagram pribadi Robert Alberts.

"Hal bagusnya adalah dia berani mengakui kesalahan dan juga keluarganya ikut terlibat. Ayahnya datang dan mengakui bahwa keluarganya malu atas kejadian ini, saya merasakan rasa malunya karena saya juga seorang ayah," ujar Robert Alberts bijak.

Baca Juga: Jangan Langsung Minum setelah Makan Jika Tak Ingin Mengalami Hal Mengerikan Ini, Kata Ustadz Abdurrahman Dani

Ia juga menilai positif terhadap apa yang dilakukan oleh ayah Tendi, sehingga diharapkan tak terjadi lagi peristiwa serupa di kemudian hari.

Ia menyebutkan, situasi di Indonesia memang rumit, karena ini berkaitan dengan fanatisme bobotoh atau fans suatu klub sepakbola.

Terutama, katanya, di kalangan anak muda yang terkadang terlalu antusias, sehingga mengungkapkan kata-kata secara liar dan terkadang bertindak terlalu jauh.

Robert Alberts sangat siap menerima kritik dari netizen atau bobotoh dan ia tak akan mempermasalahkannya.

Baca Juga: Susah Berinteraksi dengan Orang Lain? Inilah 5 Tips Mengatasi dan Menghilangkan Rasa Malu

"Misalnya mereka mengatakan, 'coach kenapa kamu melakukan ini, kamu melakukan itu," katanya.

Namun dengan catatan komentar para netizen tersebut tidak bernada ancaman.

"Seperti hanya memanggil saya anjing, tidak apa-apa. Itu hanya ekspresi dari orang-orang. Tapi jika ada orang yang berkata pada saya di internet dan berkata, 'Kalau kami ke Bandung, kami tahu dimana tempat kamu tinggal dan kami akan membunuhmu', itu adalah ancaman dan itu tidak boleh terjadi," ujarnya pula.

Jika sudah mengancam, kata Robert, tentu urusannya dengan pihak kepolisian.

Namun khusus kasus yang dilakukan Tendi, Robert menilai itu tak memerlukan campur tangan kepolisian.

Robert menambahkan, dirinya sudah malang melintang di persepakbolaan sekitar 40 tahun. Itu adalah kehidupannya.
Maka, ketika ada netizen mengkritisinya, dirinya tak mempermasalahkannya.

"Jadi ketika orang memanggil saya apapun selama masih dalam batasan, itu tak apa. Tapi jika sudah menyentuh keluarga saya, itu hal yang lain dan kami harus berjuang demi hak kami," paparnya tegas.***

Editor: Samuel Lantu

Sumber: Wawancara

Tags

Terkini

Terpopuler