Presiden Jokowi Pastikan BBM Tidak Akan Naik, Erick Tohir: Rakyat Sedang Sulit Harga Beras Tinggi

- 4 Maret 2024, 18:15 WIB
Presiden Joko Widodo memberikan keterangan pers menjelang kunjungan kenegaraan ke Australia, di Jakarta, Senin 4 Maret 2024.
Presiden Joko Widodo memberikan keterangan pers menjelang kunjungan kenegaraan ke Australia, di Jakarta, Senin 4 Maret 2024. /ANTARA/Rangga Pandu Asmara Jingga/

DESKJABAR - Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo (Jokowi) memastikan harga bahan bakar minyak (BBM) tidak akan naik dalam waktu dekat ini. Presiden mengemukakan hal ini usai melakukan rapat terbatas membahas soal BBM di kompleks Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma Jakarta, Senin, 4 Maret 2024.

"Tidak akan naik," kata Presiden Widodo sesaat menjelang keberangkatannya ke Australia untuk menghadiri KTT Khusus ASEAN-Australia.

Presiden Jokowi bertolak ke Melbourne, Australia, Senin 4 Maret 2024 pagi, untuk menghadiri perhelatan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Khusus ASEAN-Australia, 4—6 Maret 2024, yang merayakan 50 tahun hubungan kemitraan ASEAN dengan negara tersebut.

Presiden mengatakan bahwa Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto atau dari jajaran Direksi Pertamina akan menyampaikan secara khusus soal BBM.

Baca Juga: Ledakan Susulan Terdengar Lagi dari Arah Subden Detasemen Gegana Polda Jatim

Baca Juga: Kapan Awal Ramadhan 2024? Muhammadiyah, Pemerintah dan NU Berpotensi Berbeda, Ini Perkiraannya

Sementara itu, kepada wartawan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir, di Jakarta Senin 4 Maret 2024 menjelaskan, Pemerintah tidak menaikkan harga BBB untuk memastikan perekonomian masyarakat tetap tumbuh.

Erick menyampaikan, keputusan Pemerintah untuk tidak menaikkan harga BBM, salah satunya karena melihat kondisi rakyat yang sebelumnya mengalami kesulitan lantaran harga beras di sejumlah daerah naik.

"Jadi BBM kita jaga hari ini untuk memastikan ekonomi rakyat tetap tumbuh, ekonomi Indonesia tetap tumbuh, beban di rakyat hari ini harus kita jaga," ujar Erick.

Menurut Menteri BUMN, Pemerintah berupaya untuk terus menjaga keseimbangan agar daya beli masyarakat tetap ada di tengah situasi perekonomian yang tidak menentu.

"Kita coba jaga supaya jangan masyarakat yang terbawah terkena dampak. Nah ini yang kita coba seimbangkan dan kita yakin, kita tetap jaga inflasi, kita jaga pertumbuhan ekonomi," kata Erick.

Erick menyebut akan ada penyesuaian terkait dengan anggaran yang akan digunakan untuk menahan harga BBM agar tidak naik hingga Juni 2024.

Baca Juga: TEGAS! Perhimpunan Guru Tolak Program Makan Siang Gratis, Jika Gunakan Anggaran Ini

"Ya pasti ada adjustment, tapi selama kita bekerja sama seluruh kementerian untuk berpihak dengan policy yang tentu kepada rakyat, kita tidak boleh bilang untung dan tidak untung, kita harus jaga kestabilan ekonomi Indonesia," ucapnya.

Sebelumnya, pada Senin (26/2), Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto memastikan tidak ada kenaikan tarif dasar listrik dan BBM hingga bulan Juni 2024.

Hal itu, kata Airlangga, menjadi salah satu faktor penyebab melebarnya target defisit fiskal APBN 2024 yang tercatat sebesar 2,29 persen terhadap PDB, sebab, subsidi untuk menahan kenaikan harga listrik dan BBM membutuhkan anggaran lebih besar untuk PT Pertamina maupun PT PLN.

"Itu akan membutuhkan additional anggaran untuk Pertamina maupun PLN, dan itu nanti akan diambil baik dari sisa saldo anggaran lebih (SAL), maupun pelebaran defisit anggaran di 2024. Jadi itu 2,3-2,8 (persen). Tahun depan pun dalam kerangka yang sama 2,4-2,8 jadi realistis," ujarnya.

Harga BBM Pertamina per 1 Maret 2024 untuk wilayah Jawa, yakni Pertalite Rp10.000 per liter, Pertamax Rp12.950 per liter, Pertamax Turbo Rp14.400 per liter, Dexlite Rp14.550 per liter, Pertamina Dex Rp15.100 per liter, dan Pertamax Green Rp13.900 per liter.***

Editor: Zair Mahesa

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah