UPDATE Petugas Pemilu Meninggal Total 108 Orang 14 Ribu Dirawat, Kemenkes: Jabar Paling Banyak

- 25 Februari 2024, 04:15 WIB
Pelepasan jenazah anggota KPPS yang meninggal dunia di Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, Sabtu 17 Februari 2024.
Pelepasan jenazah anggota KPPS yang meninggal dunia di Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, Sabtu 17 Februari 2024. /ANTARA/Fathnur Rohman./

DESKJABAR - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI menyebutkan, sebanyak 108 orang petugas Pemilu 2024 tercatat meninggal dunia. Jawa Barat menjadi daerah yang yang terbanyak.

Petugas Pemilu yang meninggal dunia tersebut terdiri dari Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS), Perlindungan Masyarakat (Linmas), dan saksi.

Dilansir dari Antara, dalam keterangannya di Jakarta Sabtu 24 Februari 2024, Kemenkes menjelaskan angka kematian tersebut tercatat dalam periode 10 Februari 2024 sampai 22 Februari 2024.

Perinciannya, 58 anggota KPPS, 20 anggota Linmas, 12 petugas, sembilan saksi, enam anggota Badan Pengawas Pemilu, serta tiga anggota Panitia Pemungutan Suara.

Baca Juga: Program Bulog Siaga, Gulirkan Pasar Murah Untuk Masyarakat Kota Bogor, Beras SPHP Rp 53.000/5 Kilogram

"Adapun penyebab kematian tertinggi yaitu penyakit jantung (30 orang), disusul dengan kecelakaan (9), hipertensi (9), dan syok septik (8)", sebut Kemenkes dalam keterangannya kepada media.

Selain itu, akibat gangguan pernapasan akut juga menyebabkan 6 orang meninggal dunia, penyakit serebrovaskular (6), diabetes melitus (4), kematian jantung mendadak (2), kegagalan multiorgan (2).

Kemudian yang disebabkan penyakit asma, sesak nafas, dehidrasi, TB paru dan penyakit ginjal kronis, masing-masing menyebabkan 1 orang meninggal. Lalu penyebab kematian 27 orang lainnya masih tengah dikonfirmasi.

Dilihat dari rentang usia, empat orang meninggal berusia di atas 60 tahun, 34 orang berusia 51-60 tahun, 30 orang berusia 41-50 tahun, 19 orang berusia 31-40 tahun, 17 orang berusia 21-30 tahun, dan empat orang berusia 17-20 tahun.

Sedangkan menurut sebaran, daerah dengan kematian tertinggi adalah Jawa Barat (27), kemudian Jawa Timur (24), dan Jawa Tengah (16), serta DKI Jakarta (9).

Disusul Sulawesi Selatan (7), Banten (6), dan Kalimantan Barat (3). Di Sumatera Utara, Riau, Sumatera Selatan, Lampung, dan Sulawesi Utara, di masing-masing provinsi tersebut ada dua yang meninggal.

Sementara itu di Aceh, Sumatera Barat, DI Yogyakarta, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Timur, dan Maluku, masing-masing provinsi itu satu yang meninggal.

Baca Juga: GEGER! 2 Orang Tewas Minum Miras Oplosan Jelang Malam Nisfu Syaban di Tasikmalaya, BEGINI KRONOLOGINYA

14 Ribu Dirawat

Kemenkes RI juga menyatakan bahwa ada 14.364 petugas pemilu yang tengah dirawat, dengan kelompok yang paling banyak yaitu KPPS sebanyak 7.221 orang, petugas sebanyak 1.779 orang, dan PPS sebanyak 1.709 orang.

Kemudian saksi 1.331, anggota Linmas 1.122 orang, anggota Bawaslu 693 orang, dan Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) 509 orang.

Pasien terbanyak dari kelompok usia 21-30 tahun yaitu 4.024 orang, 41-50 tahun yaitu 3.608 orang, 31-40 tahun sebanyak 3.351 orang, 51-60 tahun sebanyak 2.098 orang, 17-20 tahun sebanyak 858 orang, dan di atas 60 tahun sebanyak 425 orang.

Para pasien tersebut dirawat karena mengidap berbagai penyakit, antara lain penyakit pada kerongkongan, lambung, dan usus 12 jari; hipertensi; infeksi saluran pernafasan bagian atas akut; gangguan jaringan lunak; radang paru-paru, infeksi usus, dan penyakit telinga bagian dalam.

Sebelumnya, Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi Kamis 15 Februari 2024 mengatakan, sekitar 15 persen dari petugas KPPS (Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara) berusia di atas 55 tahun.

"Masih ada sekitar 15 persen petugas yg berusia lebih dari 55 tahun dikarenakan memang terbatasnya yang berkenan menjadi petugas. Selain itu, masih ada yang memiliki penyakit komorbid, tetapi tidak terkontrol," kata Nadia.

Sementara itu Direktur Utama BPJS Kesehatan Ali Ghufron Mukti pada Senin (19/2/2024) menyebutkan, 63 persen dari 398.155 anggota KPPS yang punya risiko kesehatan, atau sekitar 250 ribu orang, memiliki hipertensi.

Adapun dari kelompok orang dengan risiko tersebut, sebanyak 26 persen punya masalah jantung koroner, 8 persen punya gagal ginjal kronis, dan 3 persen punya diabetes melitus.***

Editor: Zair Mahesa


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x