Kontribusi lain yang dilakukan oleh PPATK, lanjut Ivan, adalah diterbitkannya dokumen Regional Threat Assessment: Transnational Laundering of Corruption Proceeds, yang memetakan aliran dana kejahatan pencucian uang yang berasal dari hasil korupsi.
Baca Juga: Hari Pelanggan Nasional 2023 : Klinik Jasa Kartini Ciamis Beri Surprise Kepada Pelanggannya
Kolaborasi
Terselesaikannya dokumen asesmen ini tidak lepas dari kolaborasi yang baik antara PPATK dengan lembaga intelijen keuangan Australia (AUSTRAC), Brunei Darussalam (AMBD), Filipina (AMLC), Malaysia (UPW-BNM), Selandia Baru (NZFIU), Singapura (STRO), dan Thailand (AMLO).
Usaha ini ditempuh sebagai bentuk kerja sama dan kolaborasi dengan counterpart PPATK dalam hal pencegahan dan pemberantasan pencucian uang, pencegahan pendanaan terorisme, dan pemberantasan green financial crime.
Selain itu, menurut Ivan, PPATK melakukan pendampingan terhadap FIU-FIU lain di ASEAN agar dapat menjadi anggota tetap dari Egmont Group, melalui serangkaian proses assessment, onsite visit, dan kriteria-kriteria lainnya yang sudah ditetapkan Egmont Group seperti pembentukan kerangka hukum dan technical assistance.
Baca Juga: Harga Panen Tembakau Jawa Barat Melesat, Petani Tersenyum, Kemarau 2023 Jadi Berkah Perkebunan
Hasilnya, sponsorship PPATK memberikan sumbangsih yang signifikan bagi perkembangan FIU Timor Leste dan Laos.