Baca Juga: Akhir 2023, Beberapa Desa di Ciamis dan Tasikmalaya Akan Pamit, Lenyap Tenggelam oleh Bendungan Ini
Mendirikan Parpol
Kemudian pada 1948, Iding Soemita mengubah nama organisasi Persatuan Indonesia menjadi Kaoem Tani Persatoean Indonesia (KTPI), sekaligus dideklarasikan sebagai partai politik.
Kaoem Tani Persatoean Indonesia atau KTPI, pada tahun 1949 ikut menjadi peserta Pemilu Suriname di distrik Commewijne.
Dan pada Pemilu tahun 1949 itu partai KTPI berhasil meraup 2.325 suara sehingga berhasil mendapatkan 2 kursi parlemen dari total 21 kursi.
Sukses masuk parlemen, selanjutnya Iding Soemita tak hanya sebatas berjuang untuk kaum buruh tani asal Indonesia saja. Tapi Iding Soemita juga ikut aktif dalam upaya kemerdekaan Suriname. Ia aktif terlibat dalam setiap perundingan dengan Belanda terkait kemerdekaan Suriname.
Perjuangan itu membuahkan hasil. Pemerintah Belanda bersama beberapa wakil dari Suriname menandatangani kesepakatan rencana Belanda mengakhiri penjajahan pada 15 Desember 1954.
Nama Iding Soemita terus berkibar di Suriname sampai akhirnya Suriname menjadi negara berdaulat dan merdeka sepenuhnya pada 25 November 1975.
Iding Soemita sendiri yang meninggal pada 18 November 2001 (93 tahun), menularkan dan mendidik talenta politiknya kepada anaknya. Anak lelakinya bernama Willy Soemita berhasil menjadi menteri di Suriname.***