Setelah selesai sarjana, Anies Baswedan meneruskan pendidikan S2 ke University of Maryland dan doktor di Northern Illinois University, Amerika Serikat.
Setelah kembali ke Indonesia pada 2005, Anies aktif di berbagai kegiatan sosial kemasyarakatan. Bersama dengan teman seide dan seperjuangan, Anies memprakarsai Yayasan Gerakan Indonesia Mengajar (GIM) dan Kelas Inspirasi (KI) serta mendukung Indonesia Menyala.
Anies Baswedan juga ikut terlibat di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dengan menjadi Tim Delapan (2010), Ketua Komite Etik KPK (2013) dan terpilih menjadi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (2014 - 2016), kemudian menjadi Gubernur DKI Jakarta (2017 - 2022).
Anies Baswedan memang sangat kental dengan dunia pendidikan. Bahkan, ia menilai bahwa pendidikan merupakan investasi.
Dalam konteks bernegara, Anies Baswedan memandang bahwa pemerintah seharusnya melihat pendidikan sebagai investasi sehingga anggaran yang disediakan bukan sebagai pengeluaran, tetapi investasi untuk masa depan bangsa.
"Aset terbesar bangsa ini itu bukan mineral, gas, minyak, hutan, laut, tetapi manusia. Manusia Indonesia adalah kekayaan terbesar kita. Ini harus menjadi manfaat, kualitas manusia. Saya melihat pendidikan bagian dari peningkatan kualitas manusia," tutur Anies Baswedan.
Kini, Anies Baswedan menjadi calon bakal presiden dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) untuk berkontestasi dalam pilpres yang akan digelar 14 Februari 2024.***
Pantau berita-berita DeskJabar lainnya di GOOGLE NEWS.