DESKJABAR - Menyebrangnya kader senior PDIP Budiman Sujatmiko dan Effendi Simbolon ke Partai Gerindra pimpinan Prabowo Subianto baru-baru ini, itu mengindikasikan bahwa PDIP sedang tidak baik-baik saja.
"Ada hal serius internal partai yang harus segera diperbaiki dan dibenahi", kata mantan Kapolda Jawa Barat Anton Charliyan di Tasikmalaya, Jumat 21 Juli 2023.
Berdasarkan penuturan seorang kader PDIP yang tidak mau disebutkan namanya, kata Abah Anton Charliyan, demikian
sapaannya, sistem kepemimpinan di PDIP kini cenderung satu arah, bahkan dianggap mengarah pada sistem dinasti keluarga.
Baca Juga: Pertarungan 3 Mantan Kepala Daerah Bisa Terjadi di Pilgub Jabar 2024: Siapa Saja, Ini Profilnya!
Akibatnya, sistem demokrasi otomatis kurang berjalan maksimal. Lebih jauhnya lagi menimbulkan kultus individu yang berlebihan dan tidak semestinya.
"Hal tersebut berdampak linier munculnya sikap yang dianggap sebagai sikap arogansi, yang juga menular pada para pemimpinnya di tubuh partai tersebut", ujar Abah Anton Charliyan.
Tumbuhnya sikap arogansi itu jelas Abah Anton Charliyan, dimungkinkan karena merasa sebagai partai terbesar pemenang Pemilu 2 kali Pilpres, yang mempunyai perolehan suara terbesar 128 kursi (19,33 %) di Parlemen RI.
Sambutan Megawati Soekarnoputri
Lebih lanjut Abah Anton Charliyan yang juga mantan Kadiv Humas Polri mengatakan, hal lain yang dianggapnya sebagai sikap arogansi dari PDIP yakni pada saat Megawati Soekarnoputri memberikan sambutan pada acara HUT PDIP ke 50 pada 10 Januari
2023.