Inilah Analisis Gempa Terkini Berastagi Sumatera Utara 6.0 M, Satu Meninggal Beberapa Bangunan Rusak

- 1 Oktober 2022, 08:45 WIB
Gempa terkini Berastagi berkekuatan 6.0, bangunan rusak satu orang meninggal dunia
Gempa terkini Berastagi berkekuatan 6.0, bangunan rusak satu orang meninggal dunia /badan geologi


DESKJABAR- Gempa terkini Berastagi Sumatera Utara terjadi pada Sabtu 1 Oktober 2022 pukul 02:28:41 WIB berkekuatan 6.0 Magnitudo.

Berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), lokasi pusat gempa bumi terletak di darat (wilayah Kabupaten Tapanuli Utara) pada koordinat 98,89 BT dan 2,13 LU, berjarak sekitar 15 km barat laut Kecamatan Tarutung (ibu kota Kabupaten Tapanuli Utara, Provinsi Sumatera Utara), dengan magnitudo M6,0 pada kedalaman 10 km.

Menurut informasi dari The United States Geological Survey (USGS) Amerika Serikat, lokasi pusat gempa bumi terletak pada koordinat 98,897 BT dan 2,089 LU dengan magnitudo M5,9 pada kedalaman 13,2 km. Berdasarkan data GeoForschungsZentrum (GFZ), Jerman, lokasi pusat gempa bumi berada pada koordinat 98,86° BT dan 2,06° LU, dengan magnitudo M5,7 pada kedalaman 10 km.

Baca Juga: Kondisi Psikologis Lesti Kejora Diperiksa Polisi Terkait Kasus KDRT, Rizky Billar tidak Terima?

Kejadian gempa bumi ini diikuti oleh beberapa gempa susulan. Berdasarkan data BMKG tercatat telah terjadi tiga kejadian gempa bumi di sekitar lokasi lokasi pusat gempa bumi yaitu pada pukul 02:50 WIB, 03:37, dan 04:03 WIB masing-masing dengan magnitudo M5,1, M5,0, dan M3,9.

Berdasarkan data resmi dari Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, pusat gempa bumi berlokasi di wilayah Kabupaten Tapanuli Utara, Provinsi Sumatera Utara.

Morfologi daerah sekitar pusat gempa bumi merupakan perbukitan bergelombang hingga perbukitan terjal dan lembah. Wilayah ini secara umum tersusun oleh batuan berumur Pra Tersier berupa batuan metamorf dan meta sedimen, batuan berumur Tersier berupa batuan rombakan gunung api dan batuan sedimen, serta endapan Kuarter berupa batuan rombakan gunung api muda dan endapan aluvial sungai.

Sebagian batuan berumur Pra Tersier dan Tersier tersebut telah mengalami pelapukan. Endapan Kuarter, batuan berumur Pra Tersier dan Tersier yang telah mengalami pelapukan bersifat lunak, lepas, belum kompak (unconsolidated) dan memperkuat efek guncangan, sehingga rawan gempa bumi.

Selain itu pada morfologi perbukitan bergelombang hingga terjal yang tersusun oleh batuan yang telah mengalami pelapukan berpotensi terjadi gerakan tanah yang dapat dipicu oleh guncangan gempa bumi kuat dan curah hujan tinggi.

Berdasarkan posisi lokasi pusat gempa bumi, kedalaman dan data mekanisme sumber (focal mechanism) dari BMKG dan GFZ Jerman, maka kejadian gempa bumi ini diakibatkan oleh aktivitas Sesar Sumatra pada Segmen Renun dengan mekanisme sesar mendatar menganan (dextral strike-slip) berarah barat laut – tenggara dengan kedudukan N 143 E, dip 76 dan slip 166.

Halaman:

Editor: Yedi Supriadi

Sumber: Badan Geologi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x