Baca Juga: Review Preman Pensiun 6 Episode 14, Cecep Kebingungan Dengan Rencana Kang Mus Sepulang Dari Garut
Pak Sukitman diperiksa dan diinterogasi oleh Letnan Kolonel Ali Abram perwira intelijen Resimen Tjakrabirawa.
Penemuan jenazah ke-7 anggota TNI Angkatan Darat memang tidak lepas dari peran dan kesaksian agen polisi pak Sukitman sebagai saksi kunci juga korban penculikan yang berhasil selamat dalam peristiwa besar itu.
Pak Sukitman menceritakan, di hari sebelumnya yaitu Kamis malam 30 September 1965, dirinya sedang tugas patroli di sekitar Jalan Iskandarsyah untuk mengamankan situasi sekitar.
"Dimana saat itu di sekitaran guest house tempat tamu negara yang rencananya akan menghadiri hari ulang tahun TNI 5 Oktober 1965," kata Adi.
Dan lokasi patroli Sukitman itu dekat dengan rumah Jenderal D.I Panjaitan yang ada di Jalan Sultan Hasanudin.
Waktu jelang Subuh sudah masuk hari Jumat 1 Oktober 1965 terdengar suara-suara tembakan dan mengarahkan perhatian Sukitman ke rumah Jenderal D.I Panjaitan yang merupakan salah satu target penculikan.
Ketika baru sampai di lokasi, Sukitman langsung ditodong senjata dan kemudian diculik untuk dibawa ke Kampung Lubang Buaya oleh komplotan pasukan penculik bersama dengan jasad D.I Panjaitan.
Di Minggu 3 Oktober 1965 di lokasi Kampung Lubang Buaya, Wakil Komandan Resimen Tjakrabirawa Mauli Saelan bersama Letnan Kolonel Ali Abram dan dibantu lainnya sudah mulai mencari titik lokasi yang dimaksud pak Sukitman.