Uang itu dia dapatkan hasil meminjam dari mertua, tidak lain merupakan orang tua dari sang istri dengan alasan, untuk biaya berobat istrinya di rumah sakit.
Selain itu dia meminta tambahan untuk biaya rumah sakit sebesar Rp 90.000.000,-, padahal uang tersebut digunakan untuk kebutuhan selama pelarian.
Setelah kejadian penembakan, Kopda Muslimin sempat mengantar dan mendampingi istri saat berada di rumah sakit, untuk menjalani operasi pengangkatan proyektil yang bersarang di dalam perut.
Tanpa menunggu lama empat pelaku penembakan, Pada Jumat 22 Juli 2022 berhasil ditangkap tim gabungan Polda Jawa Tengah dan TNI, salah satunya yang ditangkap berperan sebagai eksekutor.
Dari hasil penyelidikan otak pelaku mengarah ke Kopda Muslimin merupakan suami korban, diperkuat dari laporan Komandan Batalyon Arhanud 15/DBY jumat (22/7/2022), bahwa Kopda Muslimin Tidak Hadir Tanpa Alasan.***