54 PMI Diduga Jadi Korban Perdagangan Manusia, Konten Kreator TikTok Ajak Netizen Bantu Sebarkan Informasi

- 27 Juli 2022, 20:06 WIB
Ilustrasi pekerja migran Indonesia (PMI). / Antara / Ogen
Ilustrasi pekerja migran Indonesia (PMI). / Antara / Ogen /
DESKJABAR - Sebuah video yang diunggah seorang konten kreator TikTok menjadi viral. Pasalnya konten kreator bernama Wafief tersebut menyampaikan bahwa ada orang tak dikenal menghubungi dirinya melalui pesan Facebook. 

Dari pesan tersebut, orang tak dikenal itu meminta bantuan kepada pemilik akun TikTok @wafief untuk menginformasikan kepada publik bahwa ada 54 orang Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang terjebak di negara Kamboja dan tak diperbolehkan untuk pulang. 

Berdasarkan video yang diunggah pada 26 Juli 2022 dengan durasi 2 menit 30 detik tersebut, Wafief meminta bantuan kepada netizen untuk memperluas informasi dari orang tak dikenal yang meminta tolong kepadanya itu.

Baca Juga: Nomor Induk Kependudukan (NIK) Terintegrasi Dengan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)!

Dalam percakapan lewat pesan Facebook tersebut, terlihat bahwa orang tak dikenal itu meminta Wafief untuk membuat kabar bahwa ada 54 PMI disekap di Kamboja menjadi viral dan pemerintah dapat segera membantu mereka. 

"Itu kasus kami ada 54, saat ini kami disekap, dipekerjakan sebagai invest bodong. Dan dia bilang kayak gini, kami dipaksa untuk bekerja sebagai menipu warga Indonesia," kata Wafief saat membacakan isi pesan dirinya bersama salah satu PMI yang diduga disekap di Kamboja. 

Dalam video tersebut, Wafief juga diberikan satu laman artikel media lokal yang memuat berita bahwa 54 PMI disekap perusahaan investasi bodong di Kamboja. 

Lalu saat ditelusuri oleh tim DeskJabar.com, artikel tersebut berasal dari Mediakepri.co, yang memberitakan bahwa 54 PMI disekap di daerah KPS kota Shonoukvile, Kamboja. 

Dilansir dari artikel tersebut, diketahui bahwa kejadian ini bisa terungkap saat salah satu PMI di Kamboja tersebut menghubungi keluarganya yang berada di Jakarta. 

Dari informasi yang telah diperoleh, terungkap juga bahwa 54 PMI yang disekap di Kamboja tersebut berawal dari menerima tawaran pekerjaan dengan gaji 15 sampai 22,5 juta rupiah sebagai iming-imingnya.

Baca Juga: Viral 54 PMI Ditipu Agen Perusahaan Investasi Bodong di Kamboja Hingga Disekap: Kami Ingin Pulang

Mirisnya, para PMI tersebut ternyata saat di Kamboja malah dipekerjakan sebagai operator yang tugasnya melakukan penipuan dengan modus investasi bodong. 

Tak hanya itu, jam kerja dan bayaran atau gajinya pun sangat jauh dibandingkan penawaran awal, yang membuat 54 PMI tersebut akhirnya percaya dan mau dipekerjakan di Kamboja. 

Dalam sebuah keterangan dari salah satu PMI yang disekap di Kamboja tersebut, mereka bahkan ketika izin tidak masuk karena sakit, maka gajinya dipotong sebesar US$200. 

"Uang lembur tidak pernah diberikan. Kami tduur dalam satu kamar yang berisi 14 orang beralaskan matras," ujar salah satu PMI yang disamarkan namanya menjadi Rinto, dikutip dari Mediakepri.co pada Rabu, 27 Juli 2022. 

Hal yang lebih miris lagi, mereka bekerja di lantai 7 serta tidak boleh keluar dari area gedung tersebut selama bekerja di sana. 

Lalu soal makanan, terdapat kantin dan minimarket di dalam gedung dekat pantai (Teluk Thailand) tersebut, namun makanan yang disajikan kebanyakan mengandung babi. 

Adapun kudapan dengan bahan daging ayam, tersedia hanya beberapa hari saja. Lalu diduga, tak hanya 54 PMI tersebut saja yang disekap di perusahaan Kamboja itu, tetapi diperkirakan ada ratusan pekerja dari Indonesia yang bernasib sama.

Baca Juga: 3 Bekas Tembakan di Wajah Brigadir J Jadi Perdebatan, Komnas HAM Periksa Bharada E dan Para Ajudan Ferdy Sambo

Menurut keterangan Rinto, para PMI yang disekap di Kamboja tersebut juga sudah meminta untuk dipulangkan. Namun sayangnya perusahaan investasi bodong itu meminta uang tebusan sebesar 45-60 juta sebagai gantinya.

Rinto menuturkan bahwa dirinya dan para PMI lainnya tak punya uang sebesar itu, akibatnya mereka terpaksa harus tetap bekerja. 

"Karena kalau tidak kerja atau mencapai omset maka kita akan dijual ke perusahaan lain yang mungkin lebih parah lagi cara kerjanya,” ujarnya. 

Rinto menyebutkan bahwa salah satu PMI telah berhasil menghubungi keluarganya di Jakarta dan telah membuat laporan ke Mabes Polri sejak tanggal 13 Juli 2022 lalu. 

Namun Rinto dan para PMI lainnya tetap berharap agar pemerintah Indonesia segera menindaklanjuti kejadian ini dan dapat membantu mereka agar bisa segera kembali ke tanah air. 

Dari artikel tersebut, disebutkan bahwa lokasi gedung tempat 54 PMI disekap tersebut berada di daerah KPS kota Shonoukvile dengan jarak 4-5 jam perjalanan darat dari Phnom Penh. 

Lalu, menanggapi hal ini, Direktur Intelejen Keimigrasian, Brigjend Pol RP Mulya, menyebutkan bahwa pihaknya sedang mendalami masalah para PMI di Kamboja tersebut. 

Baca Juga: 3 Bekas Tembakan di Wajah Brigadir J Jadi Perdebatan, Komnas HAM Periksa Bharada E dan Para Ajudan Ferdy Sambo

Menurutnya, pihak Keimigrasian di Indonesia juga sudah berkoordinasi dengan KBRI yang ada di Kamboja, serta aparat setempat untuk melakukan penjemputan para PMI yang disekap di Kamboja. 

Desclaimer : Artikel yang dijadikan sumber telah tayang di Mediakepri.co dengan judul '54 PMI Disekap Perusahaan Investasi Bodong di Kamboja, KBRI Upayakan Penjemputan' *** 

Editor: Yedi Supriadi

Sumber: TikTok Mediakepri.co


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah