Bangunan di tingkatan ini memiliki luas maksimal 500 meter persegi dan berada di sepanjang Jln. Kusumaatmadja, Jln. Sumenep, Jln. Garut dan Jln. Cilacap.
Dan bangunan yang saat ini menjadi tempat wisata edukasi di Jakarta atau Museum Perumusan Naskah Proklamasi ini berada di tingkatan pertama (Groote Stadsvilla).
Awalnya, Museum Perumusan Naskah Proklamasi ini merupakan tempat tinggal konsulat Inggris (1931-1942), kemudian menjadi rumah Laksamana Tadashi Maeda (1942- Agustus 1945).
Situs bangunan ini menyimpan sejarah besar negeri ini dimana Indonesia bertekad lepas dari belenggu penjajah.
Tekad para pemuda yang dipimpin Sukarni, Chairul Saleh dan Wikana telah berhasil mendesak golongan tua untuk segera menyatakan kemerdekaan Indonesia.
Hal itu terinisiasi setelah pihak sekutu membom Kota Hiroshima pada 6 Agustus 1945, dan Kota Nagasaki pada 9 Agutus 1945.
Baca Juga: Pemprov DKI Jakarta Bereaksi, Banyak Pria Kemayu di Citayam Fashion Week
Golongan muda segera mengambil inisiatif agar Indonesia segera memproklamirkan kemerdekan dengan kesempatan besar itu.
Awalnya, golongan tua menolak dan meminta semua bersabar menunggu tanggal 24 Agustus, waktu yang ditetapkan Marsekal Terauchi untuk kemerdekaan Indonesia.