PVMBG : Gunung Semeru Meletus Pertama kali Tahun 1818, Hingga Tahun 2022 Masih Erupsi dan Gempa Letusan

- 16 Juli 2022, 20:09 WIB
Ilustrasi, Gunung Semeru di Lumajang Jawa Timur, Gunung api teraktif di Indonesia/magma.esdm.go.id/
Ilustrasi, Gunung Semeru di Lumajang Jawa Timur, Gunung api teraktif di Indonesia/magma.esdm.go.id/ /

Selama periode tersebut, Semeru mengalami 16 kali guguran awan panas dengan jarak luncur sekitar 500 meter sampai 3.000 meter.

Aktivitas Gunung Semeru terdapat di Kawah Jongring Saloko yang terletak di sebelah tenggara puncak Mahameru.

Letusan Gunung Semeru umumnya letusan abu bertipe vulkanian dan strombolian yang terjadi 3-4 kali setiap jam.

Tipe letusan vulkanian dicirikan dengan letusan eksplosif yang kadang-kadang menghancurkan kubah dan lidah lava yang telah terbentuk sebelumnya.

Kemudian letusan tipe strombolin biasanya letusan diikuti dengan pembentukan kubah dan lidah lava baru.

Sesuai penjelasan PVMBG, pada saat terjadi letusan eksplosif, biasanya diikuti oleh terjadinya aliran awan panas yang mengalir ke lembah-lembah yang lebih rendah dana rah alirannya sesuai dengan bukaan kawah dan lembah-lembah di Gunung Semeru.

Arah bukaan kawah Gunung Semeru saat ini mengarah kea rah tenggara atau mengarah ke hulu Besuk Kembar, Besuk Bang dan Besuk Kobokan.

Selama Gunung Semeru menunjukan aktivitas vulkaniknya, warga tidak disarankan melakukan aktivitas apapun di sector tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 km dari puncak (pusat erupsi).

Diluar jarak tersebut, masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepian sungai (sempadan sungai)di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak semeru.

Baca Juga: Hasil Sementara Singapore Open 2022: Leo-Daniel dan Apriyani-Fadia Tembus ke Final

Halaman:

Editor: Yedi Supriadi

Sumber: Magma ESDM


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x