Fatwa MUI : Vaksin Covid-19 Covovaxmirnaty Asal India Haram

- 24 Juni 2022, 16:21 WIB
Logo halal MUI. (halalmui.org)
Logo halal MUI. (halalmui.org) /halalmui.org

DESKJABAR – Majelis Ulama Indonesia (MUI) memutuskan bahwa vaksin produksi Serum Institute of India Pvt yang bernama Covovaxmirnaty hukumnya adalah haram.

Vaksin produk Serum Institute of India Pvt bernama Covovaxirnaty sesuai fatwa yang dikeluarkan Majelis Ulama Indonesia (MUI) hukumnya adalah haram.

Hal itu termaktub dalam fatwa Nomor 10 Tahun 2022, tentang hukum vaksin Covid-19, Fatwa tersebut ditandatangani Ketua Umum MUI, KH Miftachul Akhyar, Sekjen MUI Buya Amirsyah Tambunan, Ketua Komisi Fatwa MUI Prof Hasanudin AF, dan Sekretaris Komisis Fatwa MUI, KH Miftahul Huda.

Baca Juga: Pemutihan Denda Pajak Kendaraan Bermotor 2022 , Syarat Dan Ketentuan Lengkap, Ayo Manfaatkan Kesempatan Ini

Majelis Ulama Indonesia (MUI) menyatakan, dalam fatwa ini dijelaskan bahwa yang dimaksud dengan vaksin Covid-19 produksi Serum Institute of India Pvt dengan nama Covovaxmirnaty hukumnya adalah haram.

Alasan Majelis Ulama Indonesia (MUI) sebagaimana dikutif Deskjabar.com dari laman resmi MUI, menyatakan vacsin itu haram, karena ditemukan adanya pemanfaatan enzim dari pankreas babi dalam tahapan produksinya.

MUI telah mengeluarkan 6 rekomendasi dalam fatwa yang dikeluarkan pada 7 Februari 2022 yaitu;

Baca Juga: 7 Kesalahan Panitia Pelaksana Lokal Atas Tewasnya Dua Bobotoh Persib di GBLA, Hasil Investigasi Komdis PSSI

Pertama, MUI meminta Pemerintah harus memprioritaskan penggunaan vaksin Covid-19 yang halal semaksimal mungkin, khususnya umat Islam.

Kedua, MUI meminta Pemerintah perlu mengoptimalkan pengadaan vaksin Covid-19 yang tersertifikasi halal.

Ketiga MUI meminta Pemerintah harus memastikan vaksin Covid-19 lain yang akan digunakan agar disertifikasi halal dalam kesempatan pertama guna mewujudkan komitmen Pemerintah terhadap vaksinasi yang aman dan halal.

Baca Juga: KASUS SUBANG, dr Hastry: Rambut Tercecer Jenazah Saya Ambil, Bukti Ini Tidak Butuh Pengakuan

Keempat MUI meminta Pemerintah harus menjamin dan memastikan keamanan vaksin yang digunakan.

Kelima MUI meninta Pemerintah tidak boleh melakukan vaksinasi dengan vaksin yang berdasarkan pertimbangan ahli yang kompeten dan terpercaya, menimbulkan dampak yang membahayakan (dlarar).

Keenam MUI Menghimbau kepada semua pihak untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT dengan memperbanyak istigfar, istighasah, dan bermunajat kepada Allah SWT.***

Editor: Dendi Sundayana


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah