Benarkah Hilal Idul Fitri 1 Syawal pada 1 Mei Kritis? Cek di Link BMKG dan Kemenag Nanti Sore, Ini Linknya

- 1 Mei 2022, 10:21 WIB
Ilustrasi Hilal Idul Fitri 1443 H/2022
Ilustrasi Hilal Idul Fitri 1443 H/2022 /bmkg.go.id/

"Artinya, secara hisab, pada hari tersebut posisi hilal awal Syawal di Indonesia telah masuk dalam kriteria baru MABIMS," imbuh Kamaruddin. 

Menurut kriteria baru MABIMS, imkanur rukyat dianggap memenuhi syarat apabila posisi hilal mencapai ketinggian 3 derajat dengan sudut elongasi 6,4 derajat. Kriteria ini merupakan pembaruan dari kriteria sebelumnya, yakni 2 derajat dengan sudut elongasi 3 derajat yang mendapat masukan dan kritik. 

Baca Juga: Hari Raya Idul Fitri 2022 Tanggal Berapa? Kemenag akan Gelar Sidang Isbat Setelah Rukyatul Hilal di 99 Titik

Berbeda dengan pendapat Kemenag, pihak Lapan (Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional)  menjelaskan,  posisi hilal awal Syawal 1443 H di Indonesia pada 1 Mei petang hari cukup kritis.

Pihak Lapan dalam twitterya, @LAPAN_RI  pada 29 April 2022, menyebutkan  ketinggian Hilal di Indonesia sesuai kriteria MABIMS yang baru, lebih besar dari 3°, yakni antara 3,75°- 5,55°, "akan tetapi elongasi atau sudut pisah antara Bulan-Matahari belum memenuhi kriteria MABIMS Baru, lebih besar dari 6,4°, yakni antara 4,88°-6,35°," ujarnya, Sabtu, 30 April 2022.

Ia menambahkan, hanya satu provinsi  di Indonesia yang memenuhi kriteria MABIMS Baru setelah Matahari terbenam, yaitu Provinsi Aceh Darusalam. Di provinsi ini elongasi hilalnya dapat mencapai 6,4° saat ketinggian hilal masih lebih besar dari 3°.

Mana yang benar, Kemenag atau pendapat lain? Kita saksikan langsung Hilal Idul Fitri 1 Syawal 1443/2022 nanti sore ***

Halaman:

Editor: Syamsul Bachri

Sumber: BMKG Kemenag Twitter @LAPAN_RI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah