VIRAL Indonesia Raya Dinyanyikan Sebelum Sholat Tarawih, Panglima Santri Jawa Barat Bilang Begini

- 16 April 2022, 21:04 WIB
Panglima Santri Jawa Barat yang juga Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum memberikan tanggapan soal viral nya lagu Indonesia Raya dinyanyikan sebelum sholat tarawih
Panglima Santri Jawa Barat yang juga Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum memberikan tanggapan soal viral nya lagu Indonesia Raya dinyanyikan sebelum sholat tarawih /Dokumentasi Humas Jabar/


DESKJABAR - Viral di media sosial, lagu Indonesia Raya dinyanyikan sebelum sholat tarawih dilaksanakan.

Video viral tersebut berdurasi 2 menit 7 detik.

Dalam video tersebut terlihat jemaah masjid berdiri menyanyikan lagu Indonesia Raya.

Seorang pria berbaju koko berwarna putih memimpin jemaah menyanyikan lagi Indonesia Raya sebelum sholat tarawih.

Baca Juga: Tiga NASEHAT Sunan Kalijaga yang Sakral, Dikutip dari Nasehat Tokoh Semar, DALAM dan Perlu Dimaknai!

Panglima santri Jawa Barat yang juga Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum menanggapi video viral Indonesia Raya dinyanyikan sebelum sholat tarawih.

Kata Uu Ruzhanul Ulum, hal itu sangat kurang pas. Karena sholat tarawih ibadah mahdhah.

Sholat tarawih tidak pantas dimulai dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya, karena tarawih ibadah secara vertikal langsung kepada Allah SWT.

Sholat tarawih syarat rukunnya sudah ditentukan termasuk adabnya. Dan sholat tarawih harus dilakukan secara khusyuk dan khidmat.

Baca Juga: Berita BEGAL LOMBOK Ramai di Tiktok, Facebook dan Twitter, Ini Langkah Kapolda NTB Irjen Djoko Purwanto

Kata Uu Ruzhanul Ulum menyanyikan lagu Indonesia Raya sebelum sholat tarawih sangat kurang pas dilakukan.

"Kami menyesalkan kejadian menyanyikan Indonesia Raya sebelum pelaksanan solat Tarawih. Kalau masalah dosa saya tidak bisa menyimpulkan berdosa atau tidaknya, tetapi takut 'Ihanah,' artinya penghinaan terhadap ibadah mahdah, karena konteks solat tarawih adalah ibadah mahdhah," kata Uu Ruzhanul Ulum Sabtu 16 April 2022.

Kata Uu Ruzhanul Ulum, beda dengan kuliah tujuh menit atau kultum sebelum sholat tarawih. Meskipun tidak diwajibkan tetapi memanfaatkan waktu untuk memberi pemahaman itu sah.

Hanya saja jika ada kegiatan yang tidak ada hubungannya dengan kegiatan ibadah diakui Uu Ruzhanul Ulum itu tidak elok.

Baca Juga: Diduga Bunuh Diri, Ibu dan 2 Anak di Garut Ditemukan Meninggal Dunia, Polisi Temukan Ini Saat Olah TKP

"Tapi bukan berati kami tidak menghargai dan menghormati lagu Indonesia Raya sebagai lagu wajib dan kebangsaan, setiap orang pasti sudah sepakat dengan hal itu. Cuma salah penempatannya," kata Panglima Santri Jawa Barat.

Menyanyikan lagu Indonesia Raya saat hendak melaksanakan sholat tarawih tidak pas karena sholat tarawih harus dilakukan dengan hidmat dan khusyuk.

Kata Uu Ruzhanul Ulum beda dengan kegiatan tabligh Akbar atau peringatan hari besar Islam seperti Nuzulul Quran, Isra Miraj dan lainnya.

Karena sifatnya ibadah umum atau ghair mahdhah maka menyanyikan lagu Indonesia Raya masih wajar. Beda dengan sholat tarawih.

Baca Juga: REKAMAN CCTV Bocor! Ada yang Datang ke TKP KASUS SUBANG Lebih Awal? Di Baju dan Celana YOSEF ada Darah

"Bukan kita tidak nasionalis dan menghargai. Tetapi saya sebagai umat muslim merasa kurang pas,takut ada 'Ihanah' terhadap ibadah mahdhah tersebut," kata Uu Ruzhanul Ulum.

Mengenai menyanyi di mesjid kata Uu Ruzhanul Ulum hukumnya mubah. Dengan kata lain bisa saja dilakukan sepanjang tidak menggunakan 'alatu-lahwi' atau alat musik yang dilarang dalam Islam.

Kemudian isi dari nyanyian tersebut puji- pujian terhadap Allah SWT, Sholawat kepada Nabi, dan membangkitkan ghairah keimanan dan ketakwaan serta ke-islaman.

Lagu kebangsaan Indonesia Raya juga bisa saja dinyanyikan dalam masjid. Hanya saja kalau sebelum sholat tarawih kata Uu Ruzhanul Ulum kurang cocok.

Uu Ruzhanul Ulum berharap ada tindakan dari tokoh agama setempat untuk mengingatkan jemaah untuk tidak melakukan kegiatan di luar norma dan adab di masjid.

Baca Juga: Diduga VIP Kasus Tangmo Nida, Por dan Robert Kembali Lapor Diri, Anjas Beri Komentar Mengejutkan

"Nah makanya saya berharap pemahaman tentang agama ini tidak sepotong- sepotong, tidak setengah- setengah. Kami khawatir niatnya baik untuk meningkatkan nasionalisme dan kebersamaan, tapi areanya tidak sesuai dengan norma agama," kata Uu Ruzhanul Ulum.

Panglima Santri Jabar khawatir justru menjadi semacam pelecehan terhadap ibadah rutin di bulan suci ramadhan ini.

Uu Ruzhanul Ulum yang juga Mukhtasar Dewan Masjid Indonesia (DMI) Jabar mendorong adanya rambu- rambu terkait kegiatan di masjid.

Agar ke depan ada pedoman yang jelas kegiatan apa saja yang boleh dan dilarang dilakukan di masjid.***

Editor: Dendi Sundayana

Sumber: Wawancara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x