Secara khusus Anjas di Thailand menganalisa mungkin ada beberapa hal yang dinilainya cukup bertentangan sampai dilakukan pemeriksaan 4 kali. Misalnya, ujar Anjas, Arigi pada saat di BAP mengatakan bahwa dia main game mobile legend sampai jam 3 pagi. Tapi pada saat dicek HPnya ternyata main mobile legendnya cuma sampai jam 1 pagi, cuma setengah jam saja atau terputus putus.
“Kok ini gak match ya dengan BAPnya. Ada apa ini apa yang ditutupi misalkan seperti itu. Karena ini sudah empat kali diperiksa. Kalau semuanya sudah klir menurut aku sekali dua kali sudah cukup ya”, ujar Anjas di Thailand.
Itulah sebabnya, kata Anjas di Thailand, Arigi membawa temannya (dalam pemeriksaan) untuk mengkonfirmasi bahwa malam itu saat kasus pembunuh ibu dan anak di Subang terjadi, ia ada bersama dia. Tapi, tegas Anjas, keterangan temannya itu tidak bisa diambil 100 persen harus dikroscek dengan data-data misalnya CCTV atau HP, bisa dicek kordinatnya pada saat malam itu, jam itu mereka ada dimana.
Anjas di Thailand mengatakan, jika ada saksi bilang bahwa saya jam 02.00 atau jam 03.00 pagi main HP, lagi main tiktok atau lagi main mobile legend, semua itu bisa dicek. Beneran gak nih HPnya lagi aktif dipakai main game atau tidak.
“Tapi kalau seandainya dia mengklaim bahwa oh saya jam 3 pagi lagi main mobile legend tapi pada saat dicek data-datanya di HP tersebut kok nggak aktif ya. Atau aktif cuma sekali dua kali, cuma bertahan lima menit ini kenapa ini. Itu juga bisa menjadi pertanyaan. Itu bisa menjadi guiden atau petunjuk untuk dilakukan (pemeriksaan) lebih detil lagi”, ungkap Anjas di Thailand.
Jawaban Mimin istri muda Yosef Subang kepada penyidik soal kebiasaan Abi anaknya yang hobi main game dan badminton dan biasanya sore sudah pulang, kata Anjas adalah hal yang mendasari kenapa Abi juga dipanggil untuk pemeriksaan yang ke 4 kali dalam kasus pembunuh ibu dan anak di Subang. Sama dengan Arigi, Abi juga bawa temannya sebagai saksi.
Menurut Anjas di Thailand, mungkin saja penyidik menemukan sesuatu yang tidak sesuai antara BAP dengan data-data yang didapat dari HP mereka (Abi dan temannya) setelah dianalisa. Selain untuk mencari kordinat, di jam-jam tertentu mereka ada dimana, aktivitasnya bisa dilihat apakah HP digunakan atau tidak.
“Setelah didapatkan data-datanya, akan dicek dengan BAP mereka. BAP itu adalah verbatim kata-kata saksi dituliskan satu persatu. Nah kalau ada yang tidak match ini akan dijadikan pentunjuk kenapa kok tidak match apakah hanya kesalahan kata-kata aza ataukah ada sesuatu hal yang sedang ditutupi. Itu alasan menurut aku kenapa mereka diperiksa sampai 4 kali”, ujar Anjas di Thailand.
Siapa anak muda sopir Alphard?