Update Covid-19, Varian Omicron Belum Teramati di Tanah Air, Menkes: Varian Baru Sebabkan Lonjakan

- 29 November 2021, 11:22 WIB
Tangkap layar Konferensi Pers mengenai Respons Pemerintah Dalam Menghadapi Varian Omicron, 28 November 2021. Pembicara antara lain Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Mayor Jenderal (Mayjen) Suharyanto, dan Prof Iwan.
Tangkap layar Konferensi Pers mengenai Respons Pemerintah Dalam Menghadapi Varian Omicron, 28 November 2021. Pembicara antara lain Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Mayor Jenderal (Mayjen) Suharyanto, dan Prof Iwan. /Kanal YouTube Sekretariat Presiden/

Ia menegaskan bahwa Kementerian Kesehatan akan memastikan semua kantor karantina pelabuhan udara, laut, darat, bekerja dengan keras. Kebijakan yang berlaku, semua kedatangan internasional akan menjalani tes PCR.

"Jika orang tersebut positif harus dilakukan genome sequence untuk mengetahui ada tidaknya varian baru," ucapnya.

Baca Juga: Banjir Hadiah Kode Redeem FF 29 November 2021, Cara Klaim Bloody Vase Mask & Artificial Intelligence Weapon

WHO studi varian Omicron

Varian Omicron diidentifikasi pertama kali pada 9 November 2021. Varian itu lalu ditetapkan Badan Kesehatan Dunia (WHO) menjadi variant under investigation pada 24 November 2021.

Dalam dua hari, varian Omicron langsung ditingkatkan WHO menjadi variant of concern pada 26 November 2021. Indonesia menindaklanjuti pada 28 November 2021.

Ia menjelaskan, varian Omicron cepat menjadi variant of concern karena mutasinya sangat banyak. Total ada sekitar 50 mutasi.

Karena studi varian Omicron masih berjalan, Budi Gunadi Sadikin mengimbau masyarakat agar tidak termakan berita hoaks.

"Sampai saat ini, belum ditemukan indikasi bahwa Omicron ini meningkatkan keparahan. Untuk transmisi penularan, kemungkinan besar Omicron lebih cepat penularannya, sedang difinalisasi risetnya," ujarnya.

"Apakah Omicron bisa menurunkan kemampuan antibodi dari infeksi dan vaksinasi sebelumnya (escape immunity)? Kemungkinan besar iya, tapi belum konfirmasi. Kita tidak perlu terlalu panik, terburu-buru, dan mengambil kebijakan yang tidak berbasis data," kata Budi Gunadi Sadikin.

Halaman:

Editor: Samuel Lantu

Sumber: PMJ News YouTube Sekretariat Presiden


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah