Indonesia Sudah Lama Ketergantungan Impor Pangan, Ini Penyebab dan Awalnya. SEJARAH JAWA BARAT

- 7 April 2021, 19:56 WIB
Penjual daging sapi pada sebuah pasar di Batavia tahun 1936
Penjual daging sapi pada sebuah pasar di Batavia tahun 1936 /Dok KITLV Universiteit Leiden Belanda

Baca Juga: Sejarah Impor Beras, Awal Mula Dikenal Beras Saigon, Dibawa Kapal SS Tjimahi, SEJARAH JAWA BARAT

Impor pangan dalam jumlah besar dari Australia, dimulai dengan diberitakan The Telegraph terbitan Brisbane, Queensland, 20 Agustus 1926 yang mengabarkan Pulau Jawa  layak ditangkap para pebisnis sebagai prospek perdagangan pangan yang bagus.

Ibu rumah tangga Belanda membeli apel Australia dari mamang-mamang penjual buah-buahan di Bandung, tahun 1931. foto Th Metz . Dok KITLV Universiteit Leiden Belanda
Ibu rumah tangga Belanda membeli apel Australia dari mamang-mamang penjual buah-buahan di Bandung, tahun 1931. foto Th Metz . Dok KITLV Universiteit Leiden Belanda

Gambaran itu muncul melalui informasi direktur perusahaan bisnis pangan asal Australia, Fuller, yang baru saja kembali dari perjalanan dari kawasan Asia Timur, untuk mencari pasar bagi tiga industri besar di Australia yang berbisnis pangan.

"Ada 35 juta penduduk Pulau Jawa. Mereka lapar untuk daging, tepung, dan buah-buahan Australia. Jika mereka makan satu apel, mereka akan menjadi heboh,  dan suatu hari, itu akan menjadi booming,” ujar Fuller.

Baca Juga: Kota Bandung Pernah Dijuluki “Ibukota Musim Panas”, SEJARAH JAWA BARAT

Disebutkan, Fuller mengatakan suatu saat penduduk Pulau Jawa akan mengalami ketergantungan terhadap pasokan sejumlah jenis pangan dari Australia.

”Karena itu, janganlah menjadi takut kalau orang-orang di Pulau Jawa akan berani menyerang Australia,” katanya.

Dalam perhitungan Fuller, seberapa besar produksi pangan asal Australia yang daat dijual ke Pulau Jawa adalah menghitung dari urusan efisiensi dan produktivitas tenaga kerja.

Seorang tenaga kerja di Australia mampu melakukan lebih banyak pekerjaan dibandingkan dengan sepuluh orang Jawa.

Halaman:

Editor: Kodar Solihat


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah