Kota Bandung Pernah Dijuluki “Ibukota Musim Panas”, SEJARAH JAWA BARAT

- 27 Maret 2021, 18:11 WIB
Etalase pusat Kota Bandung sekitar tahun 1926-1927, tampak Hotel Homann bentuk yang lama,  di depanya adalah kantor cabang perusahaan perkebunan Inggris, Harrisons & Crosfield dan toko mobil Mascotte  (kini keduanya adalah kantor perusahaan media Pikiran Rakyat).
Etalase pusat Kota Bandung sekitar tahun 1926-1927, tampak Hotel Homann bentuk yang lama, di depanya adalah kantor cabang perusahaan perkebunan Inggris, Harrisons & Crosfield dan toko mobil Mascotte (kini keduanya adalah kantor perusahaan media Pikiran Rakyat). /Koninklijke Nederlandsch-Indische Luchtvaart Maatschappij/KITLV Universiteit Leiden Belanda

DESKJABAR – Kota Bandung, Jawa Barat, pada zaman lalu pernah memperoleh banyak sanjungan dari masyarakat dunia.

Julukan bagi Kota Bandung pada zaman lalu yang paling dikenal, adalah Paris van Java yang merupakan bagian dari sejarah Jawa Barat.

Namun sebenarnya, Kota Bandung pernah memiliki sejumlah julukan lain, yaitu capital summer in Java atau diterjemahkan adalah “ibukota musim panas di Pulau Jawa” dan “Orchid of Mountains” (Anggrek Pegunungan).

Menurut kalangan media Australia yang arsipnya tersimpan di National Library of Australia, julukan Kota Bandung sebagai “ibukota musim panas di Pulau Jawa”, berakhir ketika terjadi peristiwa Bandung Lautan Api pada 23 Maret 1946 malam.

 The Courier-Mail terbitan Brisbane, 26 Maret 1946
The Courier-Mail terbitan Brisbane, 26 Maret 1946 National Library of Australia

 

Baca Juga: Peristiwa Bandung Lautan Api, Jejak-jejaknya Nyaris Terlupakan Zaman, SEJARAH JAWA BARAT

Sebelum pecahnya Perang Dunia II, Kota Bandung disebut-sebut sebagai tujuan utama masyarakat Eropa dan Australia, dan Amerika, untuk berlibur musim panas atau tepatnya musim kemarau.

Dari catatan DeskJabar dari sejumlah arsip suratkabar dan buku yang tersimpan di Koninklijke Bibliotheek Belanda dan National Library of Australia, rupanya, pada zaman dahulu, saat musim kemarau, orang-orang Eropa dari berbagai tempat lain di Hindia Belanda sengaja datang ke Bandung untuk mencari suasana sejuk. Orang Sunda bilang, “ngadon niis”.

Halaman:

Editor: Kodar Solihat


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x