DESKJABAR – Peristiwa Bandung Lautan Api (BLA) yang terjadi pada 23 Maret 1946 malam sampai pagi 24 Maret 1946, menjadi salah satu catatan sejarah Jawa Barat yang penting, khususnya di Kota Bandung.
Jejak-jejak peristiwa Bandung Lautan Api terutama terdapat di bagian selatan Stasiun Kereta Api Bandung, radius Alun-Alun Bandung dan jalur sekitarnya.
Namun kini, jejak-jejak sejumlah lokasi dan bangunan di sektor selatan Kota Bandung tersebut sudah nyaris tak terlihat.
Namun di sekitar jalur yang dahulunya sektor selatan Kota Bandung, seperti di sekitaran Alun-Alun Bandung dan sejumlah ruas jalan lainnya, ada sejumlah semacam penanda bertuliskan dahulunya merupakan stilasi semasa peristiwa Bandung Lautan Api.
Berdasarkan catatan DeskJabar dari Nederlands Instituut voor Militaire Historie (NIMH) Belanda, bangunan-bangunan yang dahulu habis terbakar pada peristiwa Bandung Lautan Api sudah diperbaiki sekitar tahun 1948-1949, namun sebagian tak terselamatkan lalu rubuh sendirinya.
Peristiwa tersebut heboh sampai ke luar negeri, misalnya sampai ke Australia dan ramai diberitakan sejumlah media setempat, yang arsipnya tersimpan di National Library of Australia.
Salah satu pemberitaan dimunculkan The Mercury dan The Courier-Mail, terbitan 26 Maret 1946, bahwa pada peristiwa pembakaran Kota Bandung yang terjadi pada Sabtu 23 Maret sampai dini hari 24 Maret 1946 tersebut, lebih dari sepertiga bagian sektor selatan Kota Bandung, telah dibakar oleh pihak Indonesia yang disebut sebagai “extremist”.