Dalam kondisi itu, menurut berita tersebut, pihak-pihak berkepentingan bisnis dari Australia secara sistematis menciptakan situasi agar penduduk di Sumatra, Jawa, Bali, Timor, Sulawesi, dan Kalimantan lebih banyak mengkonsumsi tepung, biskuit, mentega, buah-buahan segar, dan sayuran asal Australia.
Sampai masa itu dengan membandingkan tahun 1925 dan 1933, Australia satu-satunya negara asing yang mengalami peningkatan dan mempertahankan ekspornya ke Hindia Belanda, dengan meningkatkan perdagangannya sebesar 100 persen. (Kodar Solihat/DeskJabar) ***