KASUS Subang Jelang 2 Tahun, INILAH 7 Kasus Pembunuhan yang tak Terungkap, Salah Satunya Otto Iskandardinata

15 Juli 2023, 11:04 WIB
Inilah makam simbolis Otto Iskandardinata, yang jasadnya tak pernah ditemukan. Kematian pahlawan nasional itu menjadi salah satu dari 7 kasus pembunuhan di Indonesia yang tak terungkap siapa pelaku utamanya. Akankah kasus Subang juga tak mampu diungkap? /istimewa/

DESKJABAR – Hingga jelang 2 tahun kasus Subang belum terungkap juga, kasus ini bukanlah satu-satunya kasus pembunuhan di Indonesia yang tidak terungkap. Setidaknya ada 7 kasus yang mengegerkan, salah satunya hilangnya Pahlawan Nasional Otto Iskandardinata  pada tahun 1945.

Otto Iskandardinata yang hilang pada Desember 1945 saat itu menjabat sebagai seorang menteri di Kabinet Pertama Republik Indonesia. Peristiwa itu diduga menjadi salah satu kasus pembunuhan yang tidak terungkap di Indonesia. Akankah kasus Subang jelang 2 tahun pada Agustus mendatang, juga tidak akan terungkap?

Baca Juga: KASUS Subang Jelang 2 Tahun, Siapa Pengemudi Alphard Tempat Jasad Tuti dan Amel? Inilah Kesaksikan Mang S

Kasus Subang yang terjadi pada 18 Agustus 2021 tergolong kasus pembunuhan yang menggegerkan dan mengerikan, dimana dua jasad korban yakni Ibu Tuti (55) dan anaknya, Amel (23), ditemukan tanpa busana bertumpuk di bagasi mobil Alphard milikr korban yang terparkir di halaman rumah di Jalancagak Subang.

Upaya pengungakap kasus yang jug dikenal sebagai kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang tersebut, mendapat perhatian luas dari masyarakat Indonesia. Sebanyak 124 saksi, puluhan bukti, 2 kali otopsi, olah TKP beberapa kali sudah dilakukan, namun hingga jelang 2 tahun, pelakunya belum terungkap.

Mudah-mudahan saja kasus Subang ini akan terungkap dan tidak bernasib sama seperti ksus-kasus pembunuhan di Indonesia yang tidak terungkap, termasuk kasus hilangnya Otto Iskandardinata yang terjadi pada desember 1945.

7 Kasus Pembunuhan di Indonesia yang tak Terungkap

Mengutip dari berbagai sumber, inilah 7 kasus pembunuhan di Indonesia yang tidak terungkap hingga sat ini :

1.Kasus Pembunuhan Otto Iskandar Dinata

Siapa yang tidak kenal dengan Otto Iskandardinata yang merupakan salah satu tokoh Pahlawan Nasional Indonesia. Pemerintah RI menetapkannya sebagai Pahlawan Nasional Indonesia pada 6 November 1973.

Otto Iskandardinata mendapat julukan "SI Jalak Harupat". Pria kelahiran Bojong Soang, Bandung ini tercatat sebagai Menteri Kabinet Pertama Republik Indonesia 1945.

Dia juga  sempat aktif di berbagai organisasi seperti Boedi Oetomo—bahkan menjadi wakil ketua—cabang Pekalongan dan aktif di Paguyuban Pasundan serta pernah menjadi anggota Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) dan Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI).

Baca Juga: Perkebunan Panglejar PTPN VIII di KBB, Ada Kenangan Indah Zaman Kejayaan Tahun 1980-an

Dalam sidang PPKI inilah Otto menunjuk Sukarno dan Moh. Hatta sebagai pasangan Presiden dan Wakil Presiden Indonesia. Dalam sidang tersebutlah para peserta sidang menyepakati usulan tersebut secara aklamasi.

Berdasarkan catatan museumsumpahpemuda.kemdikbud.go.id, setelah menjabat Menteri Negara yang mengurusi badan keamanan rakyat pada Kabinet Pertama Presiden Soekarno, Otto Iskandardinata diculik.

Ada dugaan Otto dihabisi di Pantai Mauk, Banten oleh Laskar Hitam yang tak puas dengan kebijakan penyatuan mantan anggota PETA bentukan Jepang dengan bekas prajurit KNIL bentukan Belanda.

Menurut sejarawan Lip D. Hidayat, Otto dieksekusi dengan cara ditusuk dengan belati di bagian lehernya. Pemerintah Indonesia, akhirnya menetapkan tanggal 20 Desember 1945 sebagai tanggal kematian lelaki berjuluk Si Jalak Harupat itu.

Meski jenazahnya tidak pernah ditemukan, pemakaman dilakukan secara simbolik dilakukan dengan menguburkan segenggam tanah dari Cimauk di Taman Bahagia, Lembang pada 21 Desember 1952.

2.Pembunuhan Aktivis Munir

Munir dikenal sebagai salah seorang aktivis HAM yang vocal mengkritisi pemerintah dan sejumlah pejabat di Indonesia. Semasa hidupnya dia juga pernah menangani kasus pembunuhan Marsinah, yang juga kasusnya tidak terungkap hingga saat ini.

Munir meninggal dunia di dalam pesawat terbang  Garuda Indonesia dalam perjalanan dari Indonesia menuju Amsterdam, Belanda, pada 7 September 2004. Pesawat yang ditumpanginya sempat transit di bandara Changi, Singapura.

Saat pesawat GA 974 take off, seorang awak kabin melaporkan bahwa ada penumpang di kursi nomor 40G (Munir) menderita penyakit. Dia kemudian dipindahkan duduk di sebelah penumpang yang berprofesi sebagai dokter.

Dua jam sebelum mendarat di Amsterdam, Munir dinyatakan meninggal dunia. Polisi Belanda yang melakukan penyelidikan menemukan jejak senyawa arsenic di dalam tubuh Munir.

3.Kasus Pembunuhan Marsinah

Marsinah adalah seorang aktivis yang bekerja sebagai buruh pabrik di PT Catur Putra Surya, Porong, Sidoarjo, Jawa Timur. Pada saat berusia 24 tahun, Marsinah diculik dan ditemukan telah tewas terbunuh pada 8 Mei 1993.

Baca Juga: Tindak Tegas! Satpol PP dan Tim Prabu Polrestabes Bandung Seret Para Pelaku Vandalisme ke Meja Hijau

Mayatnya ditemukan  di hutan di Dusun Jegong, Desa Wilangen. Ironisnya, jasad Marsinah ditemukan dalam keadaan penuh luka akibat penyiksaan.

Sebelum peristiwa penculikan, Marsinah pada awal Mei 1993, terlibat dalam aksi unjuk rasa yang menuntut 12 tuntutan, diantaranya adalah kenaikan upah pokok.

Selain melakukan unjuk rasa, para buruh juga melakukan mogok kerja saat itu. Marsinah kala itu menjadi salah satu perakilan dari pihak buruh yang melakukan perundingan dengan pihak perusahaan.

4.Kasus Pembunuhan Ita Martadinata

Seperti juga Munir, Ita Martadinata Haryono juga dikenal sebagai aktivis HAM dan dia masih duduk di kelas 3 SMA Paskalis, Jakarta.

Ita ditemukan di dalam kamarnya di bilangan Jakarta Pusat, dengan kondisi yang mengenaskan pada 9 Oktober 1998. Bagian perut, lengan kanan dan juga dadanya ditikam hingga 10 kali dan pada bagian leher Ita ditemukan bekas luka sayatan.

Tiga hari sebelum terjadinya peristiwa pembunuhan Ita, Tim Relawan Kemanusiaan melakukan konferensi pers menyampaikan bahwa beberapa anggota aktivisnya telah mendapatkan ancaman pembunuhan.

Pembunuhan itu tak lama sebelum ia berencana bersaksi di Sidang PBB terkait pemerkosaan massal di Indonesia pada masa Reformasi.

Terkait pembunuhan Ita, pihak kepolisian mengatakan bahwa gadis berusia 18 tahun itu hanya sebagai korban perampokan disertai kekerasan saja. Namun, banyak yang meragukan keterangan polisi tersebut dan berasumsi bahwa pembunuhan Ita sudah direncanakan sebelumnya.

5.Kasus Pembunuhan Udin

Fuad Muhammad Syafruddin atau yang akrab disapa Udin, adalah seorang wartawan Bernas asal Yogjakarta. Udin dilaporlan mendapatkan penganiayaan oleh orang tak dikenal di kontrakannya pada 13 Agustus 1996. Udin dikenal sering menulis artikel-atikel sejumlah kasus.

Akibat penganiyaan tersebut, Udin mengalami koma. Udin pun sempat dirawat di rumah sakit dan menjalani operasi otak. Namun karena kondisinya parah, Udin meninggal dunia 3 hari setelah kejadian penganiayaan.

Baca Juga: Kemendikbudristek Terima Pegawai Negeri Sipil Magang dari Timor Leste

Kasus Udin pun menjadi sorotan hingga menimbulkan kontroversi, setelah Kanit Reserse Umum Polres Bantul, Edy Wuryanto terbukti  membuang barang bukti berupa buku catatan Udi beserta sampel darah. Akibatnya, Edy dijatuhi hukuman penjara selama 1 tahun 8 bulan.

Meski demikian, banyak orang menilai kasusnya belum selesai karena otak di balik pembunuhan Udin masih belum terungkap hingga saat ini.

6.Kasus Setiabudi 13

Kasus Setiabudi 13 adalah kasus mutilasi pertama di Indonesia yang terjadi pada tahun 1981. Dua buah kardus berisi 13 potong mayat manusia ditemukan di trotoar persimpangan jalan Setiabudi Jakarta Selatan.

Anehnya, meskipun mayat terpotong hingga 13 bagian, namun bagian wajah, telapak tangan dan kaki yang berguna saat proses identifikasi masih dalam kondisi utuh.

Namun, Polisi tidak berhasil menemukan identitas korban. Mayat pria yang diduga berusia 18-21 tahun ini hingga kini tak pernah terungkap, begitu pula dengan identitas pembunuh.

7.Kasus Pembunuhan Akseyna

Kasus pembunuhan selanjutnya yang sampai saat ini belum terungkap adalah kasus pembunuhan Akseyna Ahad Dori atau akrab disapa Ace ini begitu misterius.

Baca Juga: Gagal Ngunduh Mantu akhirnya Undangan Dibakar, KDM Sarankan Fahmi Gelar Syukuran Cerai

Mahasiswa Universita Indonesia ini ditemukan meninggal dunia di danau Kenanga, UI, Depok. Mayat Ace ditemukan terapung di danau dengan mengenakan tas ransel berisi batu, pada 26 Maret 2015. Awalnya Ace diduga telah melakukan bunuh diri mengingat tas ransel yang sengaja diisi batu.

Belum lagi ditemukan surat wasiat yang diduga ditulis oleh Ace. Namun beberapa fakta membuat kasus ini mengarah pada dugaan pembunuhan.

Surat wasiat yang ditemukan diduga adalah sebuah rekayasa. Fakta lainnya ditemukan tanda kekerasan fisik yang sempat dialami Ace.

Itulah 7 kasus pembunuhan mengegerkan di Indonesia yang sampai saat ini belum terungkap tuntas siapa pelaku utamanya. Akankah kasus Subang yang telah menewaskan ibu Tuti dan Amel akan menambah deretan kasus pembunuhan yang tidak terungkap?

Mudah-mudahan saja tidak. ***

Editor: Dendi Sundayana

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler