Network
DESKJABAR – Lanjutan misteri kasus pembunuhan ibu dan anak di Jalancagak, Subang, Jawa Barat, sudah tinggal sebulan menjelang dua tahun kejadian. Tetapi upaya pengungkapan kejadian kasus Subang 2021 itu, seakan belum ada kabar lanjutan upaya mencari siapa pelaku.
Siapa pelaku pembunuhan ibu dan anak bernama Tuti Suhartini (55) dan Amalia Mustika Ratu (22) belum juga ketahuan, walau ada 124 saksi sudah ditanyai dan 200-an barang bukti. Tetapi sampai menjelang dua tahun, misteri kasus Subang 2021 itu tetap menjadi bahan perhatian menarik bagi kalangan netizen.
Diantara sejumlah perjalanan penyidikan oleh polisi terhadap kasus Subang 2021, ada sedikitnya dua hal menggelitik. Yaitu, soal DNA dan rekening bank milik korban, yaitu Amalia Mustika Ratu, yang masih menjadi misteri. Padahal jika dua hal itu bisa terkuak, diyakini termasuk salah satu jalan pembuka misteri.
Baca Juga: KASUS SUBANG 2021, Misteri Dua Remaja Menghilang Dilihat Anjas, Ini Penyebabnya
Dua hal fundamental
Setidaknya, soal DNA dan rekening bank milik Amalia Mustika Ratu, menarik perhatian Anjas Asmara, yang merupakan salah seorang pemerhati kasus Subang 2021. Anjas mengungkapkan sesuatu yang unik dalam penyidikan tersebut, yaitu soal DNA dan rekening milik Amalia Mustika Ratu.
“Tetapi dua hal yang fundamental itu kesannya dibiarkan saja, dan tidak ada kabar ? Padahal itu sangat penting untuk membongkar kasus ini,” ujar Anjas, ketika live pada YouTube Anjas Asmara, pada Selasa, 11 Juli 2023 malam.
Anjas menduga, sebenarnya sudah ada titik terang membongkar atau mencari pelaku kasus Subang 2021 ini. Tetapi yang menjadi pertanyaan, mengapa sampai menjelang dua tahun kejadian kasus Subang 2021, belum ada eksekusinya terhadap urusan DNA dan rekening bank milik Amalia Mustika Ratu.
Baca Juga: Pembahasan KASUS SUBANG 2021, Kini Tak Ada Lagi Cerita Hantu
Diketahui, banyak berita beredar, jika dari rekening bank milik Amalia Mustika Ratu diyakini bisa membantu mengetahui aliran dana dari yayasan kepada siapa saja. Rekening bank milik Amalia Mustika Ratu itu disebut-sebut digunakan untuk aliran masuk dan keluar dana dari Yayasan Bina Prestasi Nasional.
