Kemenhub Sebut Sepeda Motor Masih Jadi Penyebab Kecelakaan di Jalan Harus Jadi Perhatian Khusus

7 Juli 2023, 05:57 WIB
Kemenhub menyebutkan bahwa sepeda motor masih menjadi salah satu penyebab Kecelakaan di jalan dan harus jadi perhatian khusus /

DESKJABAR - Saat ini sepeda motor menjadi salah satu penyebab terbesar atau terbanyak terjadinya kecelakaan di jalan, yang menjadi perhatian khusus bagi semuanya.

Dan hal tersebut juga senada dengan apa yang dikatakan oleh Sekretaris Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Amirullah.

Menurutnya semua stakeholder harus menunjukkan kepedulian terhadap permasalahan keselamatan lalu lintas do jalan.

"Selayaknya semua stakeholder harus menunjukkan kepedulian terhadap permasalahan keselamatan lalu lintas jalan di Indonesia. Hal itu sebagai salah satu wujud upaya dalam menurunkan tingkat fatalitas korban kecelakaan lalu lintas, hingga sebesar 80 persen," kata Amirullah saat jumpa media di Jakarta, Kamis, 6 Juli 2023.

Baca Juga: BRT SEGERA MENGASPAL DI BANDUNG: Lupakan Mobil Pribadi, Ada 20 Rute Menghubungkan Bandung Raya

Amirullah juga mengatakan hal itu terkait penyelenggaraan Pekan Nasional Keselamatan Jalan (PNKJ).

Sedangkan, Kick off PNKJ akan dilakukan di Silang Monas Jakarta, Sabtu, 8 Juli 2023 mendatang. PNKJ menggaungkan tema "Rethink Mobility".

Menurut Anwar, Kemenhub berharap hal itu dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya aspek keselamatan berlalu lintas.

Terlebih lagi, pada tahun ini kampanye PNKJ berfokus pada transportasi berkelanjutan, yaitu kebutuhan untuk beralih ke berjalan kaki, bersepeda, serta menggunakan transportasi umum dibandingkan kendaraan pribadi.

"Kita harap para pengguna kendaraan ini sebisa mungkin beralihlah ke kendaraan yang lebih aman," lanjut Amirullah.

Baca Juga: Lolos Seleksi Kartu Prakerja Gelombang 56, Bingung Tentukan Bidang Pelatihan, Simak Rekomendasinya Disini!

Apalagi, berbagai moda transportasi khususnya di kota-kota besar seperti Jakarta, sudah cukup mampu menjadi alternatif moda transportasi umum yang aman dan nyaman bagi masyarakat.

Hal itu bahkan juga sudah dilengkapi dengan ruang trotoar yang manusiawi, bagi para pejalan kaki.

"Kalau Jakarta sudah cukup baik. Untuk jalan kaki diberikan ruang trotoar yang manusiawi bagi para pejalan kaki. Kemudian infrastruktur, sarana, dan prasarana, juga terus dibenahi secara bertahap," ujar Anwar.

Berdasarkan data Korlantas Polri, pada 2021 angka kecelakaan lalu lintas Indonesia naik hingga 103.645 kasus, dibanding pada tahun 2020 yang sebanyak 100.028 kasus.

Pada 2019, jumlah korban meninggal akibat kecelakaan mencapai 25.671 jiwa, dan pada tahun 2020 turun menjadi 23.529 jiwa akibat rendahnya mobilisasi masyarakat di era pandemi COVID-19.

Baca Juga: Ciamis, 81 Pasangan Ikuti Itsbat Nikah, Ini Kelebihan Nikah Secara Negara

Kasubdit Promosi dan Kemitraan Direktorat Sarana Transportasi Jalan Iwan Budiono memaparkan berdasarkan data Korlantas Polri, di tahun 2022 angka kecelakaan di Indonesia mencapai 131.500 kasus yang berujung pada 26.100 korban jiwa.

Angka itu naik pesat dibandingkan tahun 2020 dan 2021. Angka kecelakaan di dua tahun tersebut turun karena mobilitas kendaraan bermotor juga turun. Artinya, apabila mobilitas menurun angka kecelakaan pun menurun.

"Ketika mobilitas menurun maka tingkat fatalitas bisa berkurang," kata Iwan.

Datanya, di tahun 2020 angka kecelakaan cuma tercatat sebanyak 100.028 kasus dan di 2021 tercatat 103.645 kasus.

Adapun di tahun 2022 angka kecelakaan sebanyak 131.500 kasus dan paling banyak terjadi pada kendaraan roda dua alias motor. Jumlahnya 74,35% dari total kasus kecelakaan yang terjadi.

Maka dari itu, Anwar pun mengimbau agar masyarakat mencari alternatif transportasi yang lebih aman.

Baca Juga: Pembukaan Jembatan Bailey Cikereteg Bogor Kembali Ditunda, Menyusul Bocornya Pipa PDAM

Memperbanyak jalan kaki, penggunaan sepeda, dan beralih ke transportasi umum bukan cuma lebih aman namun juga lebih ramah lingkungan.

"Kita mau publik berpikir ulang mobilitas yang safe itu dan bisa selamatkan lingkungan adalah transportasi aktif," tutup Iwan.***

Editor: Yedi Supriadi

Tags

Terkini

Terpopuler