Seberapa Aman Cadangan Beras Nasional? Simak Penjelasan Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo

4 Oktober 2022, 22:02 WIB
Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo saat menjelaskan tentang cadangan beras nasional kepada wartawan di lingkungan Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa, 4 Oktober 2022. /ANTARA/Gilang Galiartha/ANTARA

DESKJABAR - Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo mengklaim cadangan beras di Indonesia sebagai yang terbaik di dunia.

Ia menegaskan hal itu kepada wartawan di lingkungan Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa, 4 Oktober 2022 setelah menghadiri rapat internal yang dipimpin Presiden Joko Widodo terkait pengembangan food estate (lumbung pangan).

Syahrul Yasin Limpo mengungkapkan, Indonesia masih memiliki cadangan 10 juta ton beras.

Baca Juga: Pertanian, Efek Harga BBM Solar Naik, Harga Beras Bisa Menjadi Mahal, dan Ancaman Krisis Pangan Global

Akan tetapi, Syahrul Yasin Limpo juga menyampaikan bahwa ia tidak bisa serta merta turut mengatur harga beras di pasaran.

"Saya nggak bisa bicara harga, tapi kita ada cadangan beras sampai 10 juta ton," ucap Syahrul Yasin Limpo seperti dilansir Antara.

Ia mendasarkan klaimnya setelah Indonesia pada pertengahan Agustus 2022 mendapatkan penghargaan dari International Rice Research Institute (IRRI) karena dinilai berhasil mencapai swasembada beras dan meningkatkan sistem ketahanan pangan dengan baik.

Berdasarkan data Kementerian Pertanian RI, produksi beras nasional dari 2019 konsisten berada di level 31,3 juta ton, yang memenuhi kebutuhan beras nasional sebesar 30 juta ton per tahun.

Menurut Syahrul Yasin Limpo, Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO) juta mengapresiasi sistem ketahanan pangan di Indonesia di tengah krisis pangan dan ketegangan geopolitik.

Baca Juga: Ibu Tega Bunuh Anak Kandung, Polisi Ungkap Motif Tersangka: Malu Karena Hal Ini

Oleh karena itu, Syahrul Yasin Limpo optimistis, cadangan beras nasional tetap terjaga meskipun lahan pertanian padi di Kabupaten Sumba Tengah sempat dilanda serangan hama belalang.

"Belalang yang mutasi dari Perth itu cukup besar dan memang cukup mengagetkan kita karena jumlahnya jutaan," ujar Syahrul Yasin Limpo yang yakin bahwa serangan hama belalang itu bersifat siklus musiman.

Ia juga menyebutkan bahwa serangan hama termasuk yang harus dipetakan oleh Kementerian Pertanian RI.

"Jadi, mapping kita yang harus kuat," ucap Syahrul Yasin Limpo.

Mentan membeberkan bahwa dia bersama Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan dan Badan Pangan Nasional, terus memantau perkembangan komoditas pangan -khususnya beras- hingga ke lapangan.

"Ini mau panen kedua, panen kecil. Februari panen besar," katanya.

Baca Juga: Kode Redeem FF Terbaru 5 Oktober 2022; Hoki Dapat M1014 Dog At Hand, Gun Skin SG Panjang Berwujud Anjing

Mentan juga menyadari adanya dinamika harga lantaran adanya kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).

"Itu yang disikapi bersama. Saya, Mendag, dan Badan Pangan Nasional sampai ke lapangan. Saya di produktivitasnya," tutur Syahrul Yasin Limpo.***

Editor: Samuel Lantu

Sumber: Antara

Tags

Terkini

Terpopuler