Network
DESKJABAR - Sarang burung walet Indonesia sangat diminati China dan negara lain di dunia. Hal itu membuat pangsa pasar ekspor sarang burung walet masih terbuka lebar dan Indonesia harus bisa mengambil peluang dalam memenuhi pasokan tersebut.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menyatakan hal itu dalam keterangannya di Jakarta yang dilansir Antara, Sabtu, 13 maret 2021.
"Ini menjadi fokus kami baik Kementan, Kemendag, wakil negara kita di sana, dan lainnya, untuk mendorong sarang burung walet di pasar China. Tidak ada kuota, asal mampu penuhi persyaratannya. Pasarnya masih terbuka lebar dan kita mampu secara produksi," kata dia.
Baca Juga: Desa Wisata Perlu Terus Dikuatkan, Sandiaga Uno: Salah Satunya Melalui Atraksi Berbasis Narasi
Sebelumnya, Syahrul Yasin Limpo mengunjungi tempat pemrosesan sarang burung walet di Surabaya, Jawa Timur. Ia meninjau langsung proses produksi komoditas subsektor peternakan tersebut.
Ia juga mengungkapkan rencana untuk menjalin kerja sama khusus dengan China terkait pengadaan sarang burung walet dalam mendukung peningkatan ekspor komoditas tersebut. Untuk itu, ia akan ke China selepas pandemi.
Sebelumnya, pada Jumat, 12 Maret 2021, Syahrul Yasin Limpo melepas ekspor sarang burung walet hasil produksi dari Jawa Timur sebanyak 494 kilogram dengan nilai Rp9,9 miliar ke China. Ekspor tersebut dilakukan bersama 33 komoditas pertanian unggulan Jawa Timur lain senilai Rp140,3 miliar ke 12 negara tujuan.
Ia mengungkapkan, Provinsi Jawa Timur memiliki 84 rumah walet yang terdaftar dan 9 rumah pemrosesan walet. Volume ekspor sarang burung walet di tahun 2020 tercatat sebanyak 245,3 ton dengan nilai mencapai Rp3,5 triliun.
Baca Juga: Kampung Wisata Syaamil Quran, Destinasi Baru Wisata Religi di Bandung
