Kabar Gembira, Uji Klinis Fase 3 Vaksin Sinovac di Bandung Berjalan Aman. Ini Penjelasannya

- 3 November 2020, 18:37 WIB
penyuntikan vaksin terhadap relawan
penyuntikan vaksin terhadap relawan /galamedia.pikiran-rakyat.com/

 

DESKJABAR – Hingga saat ini tidak ada hal-hal yang mengkhawatirkan dari uji klinis fase 3 vaksin Sinovac, yang dilakukan di Bandung.

"Saya pikir sampai saat ini keamanannya masih bisa dipertanggungjawabkan," tutur - Ketua Tim Riset Uji Klinis Vaksin Covid-19 dari Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran Prof Kusnandi Rusmil Sp AK MM, dalam dialog virtual "Menjawab Berbagai Keraguan Soal Vaksin", Jakarta, Selasa, 3 November 2020.

"Selama yang ini tidak kami temukan hal-hal yang menakutkan, paling panas badan sedikit demam sedikit yang dalam dua hari hilang," kata Kusnandi menambahkan, seperti dikutip dari kantor berita Antara.

Baca Juga: WHO Luncurkan Aplikasi Med Safety Untuk Memantau Keamanan Obat Selama Pandemi Covid-19

Kusnandi mengatakan, 1.620 relawan sudah mendapatkan suntikan vaksin pertama, sedangkan 1.590-an relawan sudah diberikan dua kali suntikan vaksin.

"Dengan proses uji klinis yang selama ini sementara waktu itu cukup baik," ujarnya.

Kusnandi memaparkan, dalam perjalannya sebanyak 15 relawan mengundurkan diri dari uji klinis tahap 3, yakni tujuh di antaranya karena alasan pindah kerja dan delapan lainnya karena sakit tetapi sakitnya tidak disebabkan oleh vaksin.

Semua relawan yang sudah disuntik vaksin Covid-19 tersebut akan dipantau selama enam bulan.

Kusnandi menuturkan riset uji klinis fase 3 itu tidak dilakukan terburu-buru.

Baca Juga: Dampak Bansos, Banyak Pedagang Beras tak Laku

Dia mengatakan, uji klinis vaksin tersebut bersifat multicenter karena dilakukan di beberapa negara termasuk Brazil dan Turki.

Pemerintah Indonesia akan membandingkan hasil uji klinis vaksin Sinovac di Bandung, Jawa Barat dengan hasil uji klinis vaksin serupa di negara-negara lain.

"Kalau sudah lulus tahap 3, vaksin bisa digunakan dan diperjualbelikan," ujar dia.

Dari pengalamannya yang terlibat dalam berbagai riset uji klinis vaksin, Kusnandi mengatakan, uji klinis vaksin Sinovac tersebut termasuk uji klinis yang aman.

Menurutnya, dari sekian banyak imunisasi yang dilakukan di Indonesia, kemungkinan terjadi reaksi yang berat seperti pingsan habis diimunisasi sangat kecil, di mana kejadiannya adalah 0,1 sampai satu kejadian dari sejuta orang yang diimunisasi.***

Editor: Dendi Sundayana

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah