ANGIN Puting Beliung di Rancaekek Bandung Terjang Kahatex Rancaekek Pagarnya Roboh dan Rumah Warga Ancur

- 21 Februari 2024, 18:06 WIB
Angin puting beliung di Rancaekek Kabupaten Bandung hingga merobohkan pagar pabrik Kahatex Rancaekek ramai dimedia sosial
Angin puting beliung di Rancaekek Kabupaten Bandung hingga merobohkan pagar pabrik Kahatex Rancaekek ramai dimedia sosial /

DESKJABAR - Angin puting beliung di Rancakekek Kabupaten Bandung ngamuk, hingga merobohkan pagar Kahatex Rancaekek. Angin puting beliung juga terjadi di Kawasan Cintamulya Kabupaten Sumedang pada Rabu 21 Februari 2024 sekitar pukul 16.00 WIB.

Angin puting beliung di Rancaekek hingga merobohkan pagar Kahatex Rancaekek itu diabadikan oleh akun youtube Dunia Jurnalis dengan judul Angin Puting Beliung Terjang Kawasan Cintamulya Sumedang (21/2/2024). Terlihat dalam video tersebut mengerikan sangat dahsyat menyerupai angin tornado di Amerika Serikat.

Adanya angin puting beliung di Rancaekek dan wilayah Jatinangor Sumedang tersebut dibenarkan oleh Kepala BMKG Stasiun Bandung Teguh Rahayu yang menyebut telah terjadi angin puting beliung di wilayah Kec. Jatinagor Kab Sumedang sekitar jam 16.00 WIB. Dan kejadian ditempat lainnya yakni di wilayah Kahatek

Baca Juga: Studium Generale ITB Bandung, Dirut BNI Dorong Generasi Muda Jadi Entrepreneur

Dalam keterangannya kepada wartawan Rabu sore menyatakan angin puting beliung mengakibatkan atap rumah warga di Kec Jatinangor Sumedang berterbangan dan merobohkan pagar PT. Kahatex, Bandung

Berdasarkan analisa dari BMKG, kejadian angin puting beliung itu diakibatkan suhu muka laut di sekitar wilayah Indonesia relatif hangat, mendukung penambahan suplai uap air ke wilayah Indonesia termasuk wilayah Jawa Barat dan sekitarnya, selaras dengan kelembapan udara di lapisan 850-500 mb yang relatif basah yakni antara 45-95 %.

Alasan kedua terpantau adanya sirkulasi siklonik di Samudera Hindia barat Pulau Sumatera yang mengakibatkan terbentuknya area netral poin dengan area pertemuan dan perlambatan angin (konvergensi) serta belokan angin (shearline) berada di sekitar wilayah Jawa Barat, kondisi ini mampu meningkatkan pertumbuhan awan disekitar wilayah konvergensi dan belokan angin tersebut.

Ketiga yang menyebabkan angin puting beliung adalah indeks labilitas berada pada kategori labil sedang hingga tinggi di sebagian wilayah Jawa Barat berpotensi meningkatkan aktivitas pertumbuhan awan konvektif pada skala lokal.

Halaman:

Editor: Yedi Supriadi


Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah