OP Beras Murah SPHP Bulog 5 Kg Makan Korban, Ibu Muda Pingsan Antri Berjam Jam, Pemkot Bandung Segera Evaluasi

- 20 Februari 2024, 21:03 WIB
antrian berjam jam untuk beli beras murah, beras SPHP bulog 5 kg dalam operasi pasar Pemkot Bandung memakan korban, seorang ibu muda pingsan
antrian berjam jam untuk beli beras murah, beras SPHP bulog 5 kg dalam operasi pasar Pemkot Bandung memakan korban, seorang ibu muda pingsan /pemkot bandung

DESKJABAR - Harga beras SPHP bulog 5 kg yang dijual di operasi pasar Pemkot Bandung sangat murah sehingga mengundang animo masyarakat ingin membelinya, tak ayal terjadi antrian panjang emak emak hingga rela antri berjam jam. Operasi pasar tersebut sudah digelar dalam dua hari belakangan ini.

Operasi pasar beras murah SPHP bulog 5 kg tersebut memakan korban, peristiwa terjadi pada hari Senin, seorang ibu bernama Ny. Ayi usia 48 tahun pingsan saat antri beli beras murah di Operasi Pasar Pemkot yang digelar di Perumahan Mustika Hegar Regency Jalan Ciwastra Kota Bandung, Ayi pingsan usai membayar beras SPHP Bulog 5 kg dengan harga Rp5 kg.

OP beras SPHP bulog, beras murah tersebut pada Selasa 20 Februari juga dilakukan, antrian pun semakin panjang saja karena antusias masyarakat begitu besar pada dua hari pelaksaannya. Sejak pagi, masyarakat sudah mengantre untuk mendapatkan beras yang dibanderol Rp53.000 per 5 kilogram ini.

Baca Juga: Atasi Kelangkaan Beras di Pasaran, Perum Bulog Gelontorkan 4 Ribu Ton Beras SPHP ke Pasar dan Ritel Modern

Baca Juga: JADWAL Puasa Ayyamul Bidh Februari 2024 Serta Bacaan Niat dan Keutamaan Bagi yang Mengerjakannya

Untuk mengantisipasi terjadinya antrean, Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kota Bandung akan mengevaluasi pola pendistribusian dengan melakukan pendistribusian beras ke Kelurahan untuk memecah antrean.

Plt. Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kota Bandung, Ronny Ahmad Nurudin mengatakan, antusiasme masyarakat dalam operasi pasar Beras Medium SPHP sangat tinggi sehingga mengakibatkan beberapa antrean yang cukup panjang.

Untuk itu, ia mengaku telah mengevalusi bersama Bulog dan camat terkait pola pendistribusian agar antrean masyarakat tidak terlalu membludak.

Ronny menyebut, untuk mencegah penumpukan masyarakat, Disdagin akan mendistribusikan beras ke Kelurahan untuk memecah antrean.

Halaman:

Editor: Yedi Supriadi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x