DESKJABAR – Budidaya teknologi salibu diperluas di Jawa Barat, sebagai upaya meningkatkan kembali pertanian padi. Teknologi salibu diyakini lebih efisien dan menambah jumlah panen padi dalam satu tahun.
Pada tahun 2024 ini, Provinsi Jawa Barat termasuk yang sedang dikejar target peningkatan produksi padi oleh Kementerian Pertanian. Salah satu upaya memenuhi target, adalah intensifikasi usaha pertanian padi, dengan meningkatkan indeks pertanaman.
Belakangan ini, di Jawa Barat gencar dipromosikan teknologi salibu, sebagai salah satu upaya meningkatkan produksi padi secara signifikan. Sebab, berkaitan menjaga ketahanan pangan masyarakat Jawa Barat, serta pasokan beras nasional dari provinsi ini.
Baca Juga: Di CIAMIS, 40 Kelompok Tani dapat Bantuan Alsintan untuk Tingkatkan Hasil Pertanian
Gambaran keunggulan
Kabupaten Bandung menjadi percontohan penerapan teknologi budidaya pertanian padi salibu di Jawa Barat. Penggunaan teknologi salibu yang berhasil dilakukan di Kabupaten Bandung, segera diperluas pada sejumlah sentra pertanian di Jawa Barat.
Penjabat Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin, Sabtu, 13 Januari 2024, berharap, panen padi di Jawa Barat menjadi bisa dilakukan tujuh kali, walau pun teknologi salibu minimal dapat panen lima kali. Penggunaan teknologi salibu, usaha produksi padi bisa menjadi dua kali lipat dibandingkan secara konvensional.
Pada sebuah panen padi di Kabupaten Bandung, Sabtu, 13 Januari 2024, Bey Machmudin, menyebutkan, kelebihan lain budaya padi dengan teknologi salibu, adalah mengurangi biaya produksi, umur panen lebih cepat, serta hasil panen lebih besar.
Baca Juga: Usaha Pertanian Jawa Barat Antisipasi Ledakan Hama Tikus pada Tahun 2024
Gambaran demikian, diharapkan menjadi daya tarik bagi para petani dalam usaha pertanian padi. Dengan teknologi salibu, diharapkan mampu meningkatkan semangat bertani padi, karena hasil usahanya menjadi lebih besar.