Sejarah Banjir Sungai Cikapundung Bandung, Zaman Dulu Pernah Lebih Parah

- 12 Januari 2024, 09:59 WIB
Pemandangan Sungai Cikapundung Bandung dekat Jalan Braga dan viaduct tahun 1945-1950, pernah ada banjir lebih parah.
Pemandangan Sungai Cikapundung Bandung dekat Jalan Braga dan viaduct tahun 1945-1950, pernah ada banjir lebih parah. /Istimewa

DESKJABAR – Kejadian banjir besar dialami di Sungai Cikapundung Kota Bandung, pada Kamis, 11 Januari 2024 sehingga banyak warga mengungsi. Kondisi banjir melanda Sungai Cikapundung Bandung terjadi setinggi 1 meter, membuat warga bantaran sungai sampai Jalan Braga ikut kebanjiran.

Tetapi sebenarnya, ada sejarah banjir di Sungai Cikapundung Bandung sejak kapan kejadian jauh lebih parah. Kejadian banjir parah di Sungai Cikapundung pernah terjadi zaman dulu atau puluhan tahun lalu ketika pada zaman kolonial Belanda, yaitu setinggi 5 meter.

Pada bantaran Sungai Cikapundung Bandung pada tahun 1940, sudah banyak penduduk bermukim, sehingga rumah-rumah mereka kebanjiran luapan Sungai Cikapundung. Sehingga menimbulkan banyak kehancuran pada rumah-rumah warga.

Dari gambaran itu terbayang, bahwa sejak tahun 1940 pula, bantaran Sungai Cikapundung di Kota Bandung sudah banyak penduduk. Boleh jadi, jika kondisi warga kebanjiran di bantaran Sungai Cikapundung bukan salah sungainya, tetapi karena banyak orang membuat bangunan di bantaran sungai.

Baca Juga: Penyebab Sungai Cikapundung Bandung Jawa Barat Meluap, Puluhan Rumah di Braga Terendam Banjir, Warga Ngungsi

Kejadian banjir zaman dulu

Dikutip DeskJabar dari Bataviaasch nieuwsblad terbitan 19 Maret 1940, banjir parah di Sungai Cikapundung Bandung membuat para penduduk bantaran sungai itu. Kejadian banjir di Sungai Cikapundung muncul pada 18 Maret 1940 malam.

Ketinggian air Sungai Cikapundung yang membelah Kota Bandung, naik lima meter di atas normal. Luapan air tinggi dan besar dari Sungai Cikapundung membuat banyak kampung di bantaran sungai terendam banjir.

Dalam kondisi banjir tinggi, para warga setempat harus mengarungi air setinggi dada. Meskipun beberapa rumah runtuh dan banyak barang-barang rumah tangga hancur, tidak ada kecelakaan pribadi yang terjadi.

Diberitakan, para penduduk di bantaran Sungai Cikapundung Bandung mengatakan, bahwa kejadian banjir dengan ketingggian ini di tempat mereka baru kali ini terjadi sejak 30 tahun terakhir. Artinya, banjir parah Sungai Cikapundung pernah terjadi pula tahun 1910.

Nah, dari berita itu, bahwa kondisi banjir besar kondisi air sangat tinggi di bantaran Sungai Cikapundung pertama kali terjadi pada 18 Maret 1940.

Baca Juga: Hujan Deras Guyur Bandung, Gedung PLN Terkurung Banjir Sungai Cikapundung, Terjangan Banjir Ancam Warga

Berapa tinggi air normal Sungai Cikapundung ?

Mungkin muncul pertanyaan, sebenarnya tinggi normal air pada aliran Sungai Cikapundung Bandung berapa meter untuk ukuran masa kini ?

Rendi Ermansyah Putra, Anggi Rustini, dan Abie Badhurahman, pada makalan berjudul “Persebaran Kualitas Air di Daerah Aliran Sungai (DAS) Cikapundung Hilir”,  dari Program Studi Magister Teknik Air Tanah, Institut Teknologi Bandung (ITB) dan Program Studi Magister Rekayasa Pertambangan ITB, memberikan gambaran.

Disebutkan, Sungai Cikapundung melintasi Kota Bandung sepanjang 15,50 km dengan 10,57 km. Sebanyak  68,20 persen dari panjang Sungai Cikapundung banyak pemukiman padat penduduk.

Ketingian sungai berkisar 650 s.d 2.067 meter di atas permukaan laut, dengan kemiringan di hulu sebesar 3-10 ersen dan pada ilir sebesar 0-3 persen. Sungai Cikapundung memiliki mata air dari Gunung Bukit Tunggul di utara Bandung, yang membentuk sungai Cikapundug (Sofyan, 2004). ***

 

 

 

Editor: Kodar Solihat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah