Musim Hujan Awal 2024, Budidaya Ikan pada Waduk di Jabar Terancam Kematian Massal

- 11 Januari 2024, 10:04 WIB
Kondisi kematian massal ikan pada jaring apung pada waduk ketika musim hujan besar.
Kondisi kematian massal ikan pada jaring apung pada waduk ketika musim hujan besar. /Instagram @kkpgoid

DESKJABAR – Kondisi musim hujan awal 2024 di Jabar (Jawa Barat) yang sudah dimasuki, diprediksi akan munculkan dampak kematian massal ikan pada sejumlah waduk. Usaha budidaya ikan pada waduk bisa terancam rugi besar, karena ikan-ikan peliharaan banyak yang mati.

Sebenarnya, ancaman kematian massal ikan pada waduk di Jawa Barat ketika terjadi perubahan suhu, merupakan kondisi umum di Indonesia pada kondisi perubahan cuaca. Tetapi diketahui, Jawa Barat dikenal penghasil budidaya perikanan air tawar pada keramba jaring apung terkemuka di Indonesia.

Di Jawa Barat, usaha keramba jaring apung dilakukan di Waduk Jatiluhur Purwakarta, Waduk Jatigede Sumedang, dan Waduk Cirata (Cianjur-Bandung Barat-Purwakarta). Kondisi kematian massal ikan umum terjadi pada awal musim hujan, sehingga pasokan air tawar ke pasaran menjadi berkurang.

 Baca Juga: Unik, di Cilenga Tasikmalaya Jawa Barat, Banyak Rumah di Atas Kolam Ikan, Ternyata Ini Sebabnya

Ketika terjadi kematian massal ikan pada waduk, menjadi pemandangan yang menjadi perhatian masyarakat. Tetapi para pembudidaya ikan menjadi pusing dan sangat sedih, karena meteka mengalami kerugian sangat besar, rata-rata ratusan juta rupiah per usaha keramba jarring apung.

Pihak Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), sejak 4 Januari 2024, memberikan infomasi kewaspadaan ancaman kematian massal pada musim hujan awal 2024. Kematian massal ikan di waduk disebabkan fenomena upweilling atau umbalan, yang merupakan ancaman bagi usaha budidaya keramba jaring apung.

Kondisi upweilling menyebabkan toksik dan minim oksigen karena kurang pencahayaan. Sebab pada permukaan air menjadi sangat banyak fitoplankton, dan air menjadi lebih gelap.

Baca Juga: Waduk Jatigede Sumedang Tempat Berburu Ikan Besar, Ini Lokasi Diincar

 Baca Juga: Inilah Jenis Ikan Nila Paling Cepat Besar dan Daging Lebih Tebal, Budidaya Perikanan Lebih Menguntungkan

Cara antisipasi

Pihak KKP juga memberikan informasi cara antisipasi untuk mengurangi resiko kematian massal pada ikan-ikan di keramba jaring apung. Caranya adalah :

  1. Membuat kalender prediksi tiap tahun berdasarkan kondisi cuaca yang disertai kategori curah hujan. Semakin tinggi curah hujan, kondisinya berbahaya.
  2. Mengurangi pemberian pakan ikan dan padat tebar ikan.
  3. Segera memanen ikan yang sudah masuk ukuran panen, sebelum memasuki musim penghujan.
  4. Mempersiapkan pengolahan pascapanen, untuk mengantisipasi kematian massal ikan.

Berdasarkan catatan DeskJabar, usaha budidaya air tawar keramba jaring apung di Jawa Barat tampaknya mengalami masa-masa sangat berat sejak September 2023 sampai musim hujan awal tahun 2024.

Ketika September-November 2023, budidaya ikan di Waduk Jatigede nyaris mengalami kekeringan karena permukaan air menyusut dan sebagian mongering. Banyak ikan terpaksa dipanen dini, agar tidak keburu mati kekurangan air.

Pada musim hujan awal 2024, muncul pula ancaman kematian massal akibat upweiling. Kondisi kematian massal ikan, sering berdampak harga ikan air tawar di pasaran menjadi naik, karena pasokan berkurang drastis. ***

 

Editor: Kodar Solihat

Sumber: Instagram @kkpgoid


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x