DESKJABAR – Komoditas ikan nila kini dijuluki “emas hitam” pada usaha budidaya perikanan air tawar, karena gambaran usaha dan peluang usaha menggiurkan. Usaha ikan nila kini menjadi salah satu favorit budidaya ikan air tawar, karena pasarnya bagus dan jarang terjadi kematian massal di kolam.
Balai Besar Perikanan Budidaya Air Tawar (BBPBAT) Sukabumi memberikan gambaran soal ikan nila. BBPBAT Sukabumi merupakan tempat sumber inovasi benih ikan air tawar dibawah Kementerian Kelautan dan Perikanan.
Disebutkan, keunggulan yang dimiliki ikan nila atau si emas hitam seperti tolerasi terhadap berbagai kondisi lingkungan, kemampuan tumbuh yang baik, dapat dibudidayakan di air tawar maupun payau serta memliki kandungan protein kualitas tinggi, serta harga yang bersaing.
Baca Juga: Waduk Jatigede Sumedang, Jadi Wisata Budidaya Ikan Mas dan Ikan Nila
Menteri Kelautan dan Perikanan (KK), Wahyu Sakti Trenggono, memberikan gambaran bisnis ikan nila Indonesia, yang kini berpeluang diekspor. Salah satu pasarnya, adalah ke Amerika Serikat, dalam bentuk fillet ikan nila. Sebab, konsumen di Amerika banyak meminati produk pangan praktis.
Dengan gambaran itu, bisnis ikan nila pasarnya menjadi bukan hanya lagi di pasar domestik. Tetapi pangsa ekspor dengan volume besar pun menanti, selama jaringan pasarnya sudah diketahui.
Gambaran peluang ekspor ikan nila dilontarkan Menteri KKP Wahyu Sakti Trenggono ketika mengunjungi BBPBAT Sukabumi, pada 10 Mei 2023. Keterangan itu dimunculkan melalui Instagram @bbpbat.sukabumi.
Baca Juga: Jenis-jenis Pakan Alternatif Perikanan, Bagus untuk Lele, Ikan Nila, dan Ikan Gurame
Dalam catatan, konsumen ikan nila di Indonesia diketahui terdiri dua jenis, ada yang menyukai ukuran sedang untuk bisnis makanan, serta ukuran besar untuk dikonsumsi keluarga. Karena itu, ukuran ikan nila menjadi terbagi, antara segmen ukuran bisnis makanan dan konsumsi keluarga.