Sejak 1963 Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) terus melakukan pemantauan terhadap Sesar Lembang.
Sesar ini memiliki 4 karakteristik yakni
- Bergerak 3 MM Setiap Tahun
- Kerap Memicu Aktivitas Gempa Lokal
- Berkekuatan Aktif hingga 6,8 SR
- Terus Melakukan Pergerakan Aktif
Dalam jurnal yang dipublikasikan di Geoscience Letters, selama periode 2009-2015 terdapat empat kejadian gempa yang teridentifikasi di sepanjang jalur Sesar Lembang melalui jaringan sensor gempa regional milik BMKG.
Dalam sejarahnya, Sesar Lembang pernah menyebabkan gempa bumi dengan magnitudo besar yang terjadi di abad ke-15. Diperkirakan, gempa yang disebabkan oleh Sesar Lembang tersebut berlangsung sekitar tahun 1600 dan berpotensi terulang dalam periode 500 tahun.
2.Sesar Legok Kole
Tidak seperti sesar Lembang yang memiliki cukup data, sesar Legok Kole boleh dibilang minim informasinya.
Namun melihat dari namanya, nama Legok Kole diambil dari nama sebuah kampung di Desa Karangmulya, Kecamatan Soreang, Kabupaten Bandung.
Baca Juga: Tol Getaci Ditinggal Investor, Harus Lelang Ulang, Akhirnya Dibangun Sampai Ciamis
Kelurusan sesar ini diketahui berupa kelurusan yang memiliki arah barat laut-tenggara. Lokasinya terletak di pegunungan sebelah barat Soreang.
Pada 6 April 2005, diketahui terdapat pusat gempa berkekuatan magnitudo 3,5 yang berada tepat pada kelurusan ini. Diperkirakan sesar ini merupakan sesar naik.
3.Sesar Jati
Pada 1996, Laboratorium Seismologi Pusat Survei Geologi melakukan pemantauan kegempaan di sekitar Cekungan Bandung. Pemantauan dilakukan dengan memasang jaringan seismometer di tiga lokasi, yakni Lembang, Soreang dan Ciparay. Pemantauan tersebut dilakukan hingga 2006.