Penelitian ini kemudian dilaporan dalam Jurnal Sumber Daya Geologi Kementerian ESDM Vol.XVIII No.2 April 2008.
Salah satu sesar yang terekam menghasilkan gempa adalah dengan kekuatan terbilang kecil adalah Sesar Jati. Kelurusan Sesar Jati memiliki arah utara-selatan di daerah sebelah utara Soreang.
Dalam peta geologi, kelurusan ini merupakan sisi timur dari deretan intrusi batuan beku. Pada bagian utara terlihat jelas sesar ini menggeser (offset) Sungai Citarum.
Sesar ini bergerak relatif ke utara sehingga masuk dalam kategori sesar mendatar menganan. Bidang sesar ini diperkirakan relatif tegak. Pada 15 Januari 2005, Sesar Jati pernah menimbulkan gempa berkekuatan magnitudo 3.
4.Sesar Cileunyi - Tanjungsari
Dalam laporannya di laman resmi PVMBG pada Minggu 31 Desember 2023, gempa Sumedang yang terjadi di malam menjelang pergantian tahun, diakibatkan oleh pergerakan sesar Cileunyi – Tanjungsari.
Dilihat dari lokasi geografis, gempa ini berpusat di darat di wilayah Kabupaten Sumedang, Jawa Barat. Morfologi daerah sekitar pusat gempa bumi merupakan dataran hingga dataran bergelombang, setempat lembah, perbukitan bergelombang hingga perbukitan terjal.
Mariyono dalam penelitiannya yang dimuat dalam Jurnal Sumber Daya Geologi Kementerian ESDM Vol.XVIII No.2 April 2008 menyebutkan bahwa kelurusan Sesar Cileunyi-Tanjungsari memiliki arah timur laut-barat daya yang memanjang dari Tanjungsari hingga Cileunyi.
Berdasarkan pantauan mekanisme geraknya, sesar ini diperkirakan merupakan sesar normal.
Menurut data, Sesar Cileunyi-Tanjungsari adalah sesar mendatar mengiris, sebarannya mulai dari selatan Desa Tanjungsari menerus ke timur laut hingga lembah Sungai Cipeles, dan nilai laju geser berkisar antara 0,19 - 0,48 mm/tahun.