OUTLOOK Politik, Hukum, dan Ekonomi yang akan Terjadi pada Tahun 2024 Versi Para Pakar Unpad

- 17 Desember 2023, 06:15 WIB
Para pakar Unpad memaparkan outlook bidang politik, hukum, dan ekonomi tahun 2024.
Para pakar Unpad memaparkan outlook bidang politik, hukum, dan ekonomi tahun 2024. /unpad.ac.id/

Outlook Politik Tahun 2024

Prof.Dr.Arry Bainus memaparkan dalam acara tersebut tentang outlook geopolitik yang kemungkinan akan terjadi di tahun 2024.

Baca Juga: Warga 32 Desa di Kota dan Kab Tasikmalaya Ini Bisa Kaya Mendadak: Dapat UGR Pembebasan Lahan Tol Getaci

Arry memaparkan ada tujuh tren yang akan terjadi di tahun 2024 yakni konflik dan persaingan antaraktor, keamanan dan kerawanan pangan, keamanan energi dan krisis energi, keamanan manusia, keamanan lingkungan dan iklim, keamanan siber dan serangan siber, serta kecerdasan buatan.

Prof. Arry menjelaskan bahwa konflik dan persaingan antaraktor ini akan mewarnai politik dunia. Terutama mengenai perang Israel-Palestina serta Ukraina-Russia yang dapat berdampak pada berbagai sektor, seperti isu kemanusiaan, energi, dan pangan.

Selain perang, ada juga persaingan antara Amerika Serikat dan China yang akan mengemuka di tahun 2024 dan fenomena berakhirnya dominasi dolar (dedolarisasi).

“Yang paling ditakutkkan oleh dunia adalah munculnya krisis pangan dan tidak adanya kebijakan kerawan pangan yang memadai di setiap negara. Nah, ini yang mengkhawatirkan di 2024 yang saya prediksi akan terus mengemuka,” ungkap Prof. Arry.

Sementara politik di dalam negeri, dan Dra. Mudiyati Rahmatunnisa, M.A., PhD memaparkan outlook politik Indonesia pada tahun 2024, khususnya mengenai penyelenggaraan pemilu mendatang.

Dr. Mudiyati mengatakan bahwa pemilu ini memiliki beberapa kerawanan terkait dengan legal compliance dan security/conflict. Selain itu, Pemilu 2024 juga mempunyai ancaman politik identitas dan polarisasi.

Menurutnya, hal yang perlu masyarakat waspadai adalah mengenai tensi politik 2024 yang tinggi, walaupun sudah dimitigasi melalui regulasi.

“Yang paling buruk dalam demokrasi itu adalah penggunaan isu sara sebetulnya, dan itu sangat terbuka lebar untuk kita saat ini,” ucap Dr. Mudiyati.

Halaman:

Editor: Dendi Sundayana

Sumber: unpad.ac.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x