Pada 19 Agustus 2023 sore harinya, ada kejadian, sejumlah polisi bersama beberapa saksi kasus Subang 2021 lainnya, datang ke lokasi untuk mengambil sesuatu.
"Kabar di media, mereka hanya mengambil kucing. Ini juga menurut kami janggal. Apakah hanya mengambil kucing atau mengambil sesuatu, kita nggak tahu. Kita minta polisi untuk menelusuri," tutur Achmad Taufan.
Kedua adalah motif yang dalam pandangan Achmad Taufan jelas menyangkut harta dan yayasan.
"Sejak awal kita masuk tragedi kasus Subang 2021. Hasil gelar perkara kita sejak 1-2 tahun lalu, bahwa motifnya ini jelas terkait masalah harta yang putaran keuangannya ada di yayasan," ujarnya.
Oleh karena itu, kami minta penyidik untuk mendalami soal yayasan.
Ia mengapresiasi tim penyidik Polda Jabar yang saat ini mendalami soal Yayasan Bina Prestasi Nasional yang menaungi SMP dan SMK, yang diduga ada indikasi data siswa fiktif.
Achmad Taufan mendengar kabar polisi telah melakukan pemblokiran rekening bank milik yayasan yang diperkirakan dipakai untuk menerima dana BOS (Bantuan Operasional Sekolah) dan dana lain. Polisi juga telah meminta Dinas Pendidikan Kabupaten Subang dan Disdik Jabar untuk membekukan sementara bantuan dana BOS dan dana lainnya.
"Saat ini, kepolisian benar-benar serius untuk melakukan pendalaman tentang motif. Dari yayasan bisa ditemukan motif kenapa pelaku sampai melakukan pembunuhan yang sangat keji," tutur Achmad Taufan.