Network
DESKJABAR – Penjabat Gubernur Jabar, Bey Triadi Machmudin memastikan bahwa pembangunan kontruksi proyek Tol Getaci akan dimulai awal tahun 2024. Sementara Kementerian PUPR mentargetkan lelang proyek akan dilaksanakan pada akhir Tahun 2023.
Pernyataan ini merupakan informasi terbaru akan perkembangan proyek Tol Getaci, yang hingga saat ini belum ada kepastian jadwal pelaksanaan lelang atas proyek jalan tol tersebut.
Yang pasti, saat ini persiapan proyek Tol Getaci masih taraf pembebasan lahan dengan fokus di ruas Gedebage (Kota Bandung) hingga Kecamatan Banyuresmi (Garut) sepanjang 44,85 kilometer. Fokus di ruas ini, karena pembangunan tahap pertama akan dilaksanakan di ruas ini.
Sementara untuk tahapan pembebasan lahan, dari 45 desa/kelurahan yang akan dilewati jalan tol tersebut di ruas Gedebage hingga Garut utara, baru menuntaskan pembayaran ganti rugi di 10 desa yakni 5 di wilayah Kabupaten Bandung, dan 5 desa di wilayah Kabupaten Garut.
Warga Jawa Barat berharap keberadaan jalan Tol Getaci segera terwujud, karena inilah jalan tol pertama di wilayah Priangan Timur. Selama ini akses ke wilayah ini sangat terganggu dengan kemacetan di sejumlah titik, terutama di masa akhir pekan dan musim liburan.
Pembangunan Fisik di Awal Tahun 2024
Dalam keterangan ke sejumlah media di Gedung Sate pada Senin 9 Oktober 2023, Penjabat Gubernur Jabar, Bey Triadi Machmudin mengatakan bahwa pembangunan kontruksi proyek Tol Getaci akan dimulai pada awal tahun 2024.
Kepastian tersebut, diakui Bey Triadi, setelah mereka mendapatkan perkembangan terakhir proyek jalan tol tersebut dari Kementerian PUPR.
“Saya baru saja mendapatkan update dari Kementerian PUPR, Tol Getaci sekarang sedang lelang, akan dimulai konstruksi awal tahun depan,” ujarnya.
Bey menambahkan bahwa Pemprov Jabar saat ini sudah mendapatkan detail tentang rencana pembangunan proyek Tol Getaci. Berdasarkan informasi terakhir dari Kementerian PUPR, pembangunan konstruksi akan dimulai Januari atau Februari 2024.
Sementara itu jika mengutip dari paparan market sounding proyek Tol Getaci yang digelar pada 13 Juli 2023, pembangunan Tol Getaci prioritas dari Gedebage hingga Ciamis, akan membentang sepanjang 108, 3 kilometer.
Nantinya, pembangunan konstruksi akan dibagi ke dalam 2 tahap yakni Tahap 1 ruas Gedebage hingga Garut Utara sepanjang 44,85 kilometer. Ruas ini diharapkan akan selesai pada tahun 2025 dan beroperasi penuh pada tahun 2026.
Sedangkan tahap 2 di ruas Garut utara hingga Ciamis sepanjang 66,45 kilometer dengan taret pembangunan pada tahun 2028 hingga 2029, dengan target beroperasi penuh pada tahun 2030.
Target Lelang Akhir Tahun 2023
Sebelumnya, Kementerian PUPR mentargetkan proyek Tol Getaci akan ditawarkan pada lelang yang dilaksanakan akhir tahun 2023. Hal itu dikemukakan Dirjen Pembiayaan Infrastruktur Kementerian PUPR, Herry Trisaputra Zuna, pada akhir Agustus 2023.
Menurutnya, pemerintah saat itu masih mengkaji ulang seluruh dokumen teknis dan finansial proyek tersebut. Herry Trisaputra Zuna menargetkan waktu pelelangan dilakukan secepat mungkin. Waktu lelang sangat tergantung dari proses pengkajian dokumen proyek tersebut.
"Tol Getaci akan dilelang pada paruh kedua 2023, kalau bisa lebih awal. Kami kejar tahun ini harusnya lelang," kata Herry di Hotel Mandarin Oriental.
Namun keinginan Herry pelaksanaan lelang bisa dilaksanakan di awal paruh kedua Tahun 2023 tidak bisa terlaksana. Hingga saat jadwal lelang proyek Tol Getaci belum ada. Meski demikian, Kementerian PUPR mentargetkan lelang bisa dilaksanakan pada akhir Tahun 2023.
Herry mengatakan bahwa proyek Tol Getaci yang akan ditawarkan kepada investor pada acara lelang adalah jalan tol untuk ruas Gedebaga hingga Ciamis yang akan membentang sepanjang 108,3 kilometer.
Sebagai tahapan menuju lelang, Kementerian PUPR telah melaksanakan market sounding kepada para calon investor. Acara dilaksanakan di Jakarta pada 13 Juli 2023. Selain diikuti peserta secara langsung, market sounding juga dilakukan melalui daring.
Keterangan dari Kementerian PUPR, saat itu market sounding diikuti sejumlah calon investor, termasuk 2 investor asing asal China. ***
