Desa ini juga dikenal sebagai salah satu produsen teh terbesar di Garut. Dengan hamparan kebun teh yang rapid an membentang luas, bagaikan permadani surga dunia. Ditambah dengan udaranya yang sejuk,desa ini menjadi destinasi wisata favorit yang paling direkomendasinya.
Jaraknya sekitar 15 kilometer kea rah selatan Kota Garut untuk bisa mencapai destinasi wisata alam favorit tersebut.
Di tempat wisata ini, pengunjung selain isa menikmati pesona keindahan alamnya, juga dilengkapi berbagai fasilitas seperti warung, tempat parkir luas, tempat spor foto yang instagramabel, gazebo, hingga camping area.
Sejarah Asal Usul Nama Desa
Desa yang dimaksud sebagai tempat wisata alam favorit tersebut adalah Desa Dayeuhmanggung, Kecamatan Cilawu, Garut. Desa ini tidak alam lagi akan tergusur sebagian wilayahnya karena terkena proyek jalan Tol Getaci.
Sampai saat ini sendiri, belum ada kegiatan proses pembebasan lahan di Desa Dayeuhmanggung, karena wilayah ini masuk dalam Tahap 2 proyek Tol Getaci. Saat ini sendiri, fokus pembebasan lahan berada di Tahap 1 yakni ruas Gedebage (Kota Bandung) hingga Kecamatan Banyuresmi (Garut).
Ternyata desa ini memiliki sejarah menarik terkait asal usul pemberian nama Dayeuhmanggung. Ternyata hal ini terkait dengan Raja Pajajaran, Prabu Siliwangi.
Mengutip dari laman dayeungmanggung.com, sebagai daerah penghasil teh terbesar di Garut, Desa Dayeuh Manggung juga menyimpan kisah panjang tentang asal muasal penamaannya. Desa Dayeuh Manggung berada di Kecamatan Cilawu,Kabupaten Garut, yang kini dijadikan sebagai "main gate" bagi para pendaki yang hendak ke Gunung Cikuray.
Menurut sejarahnya, pada masa Kerajaan Dayeuh Luhur, desa ini masih merupakan kawasan hutan lebat yang kemudian oleh Prabu Liman Sanjaya dijadikan sebagai “babakan pidayeuheun” atau daerah bakal perkotaan.