MENILIK Yayasan Jadi Motif Pembunuhan di Kasus Subang 2021, Ada Dana Bos Ratusan Juta Rupiah

- 5 September 2023, 08:51 WIB
Gedung SMP dan SMK Serangpanjang, Subang, yang dikelola Yayasan Bina Prestasi Nasional.
Gedung SMP dan SMK Serangpanjang, Subang, yang dikelola Yayasan Bina Prestasi Nasional. /google map/

Itu baru pengelolaan dana BOS saja. Besarnya dana yang dikelola yayasan tersebut juga terambar dari gaji yang diterima para pengurus yayasan. Untuk ukuran bukan kota besar seperti Bandung atau Jakarta, gaji yang diterima pengurus yayasan yang berada di Subang, termasuk gaji yang cukup besar untuk ukuran Subang.

Besaran gaji yang diterima para pengurus yayasan terjawab dari keterangan mantan bendahara sekolah yakni saksi Dedi dalam wawancara di Kanal YouTube Yahya Mohammed yang ditayangkan pada 26 Juli 2023.

Saksi Dedi menyebutkan bahwa gaji yang diterima Yoris sebagai Ketua Yayasan Bina Prestasi Nasiona; sebesar Rp 10 juta per bulan.

Dedi mengetahui besaran pendapatan Yoris karena Yoris sendiri pernah mengungkapkannya. Kepada Dedi, Yoris pernah mengatakan ia dijatah sebesar Rp 10 juta per bulan oleh mamahnya (Tuti).

Namun dalam sebuah cuplikan video yang ditayangkan di kanal YouTube Luruskan tanggal 5 Maret 2022, terungkap besaran gaji para pengurus Yayasan Bina Prestasi Nasional.

Dalam tayangan itu Yoris mengatakan bahwa ia mendapatkan gaji Rp12 juta per bulan, sementara Tuti dan Amel, masing-masing Rp 10 juta per bulan.

Dengan gaji sebesar itu, Amel kemudian mampu membeli mobil Yaris warna kuning, meskipun dengan cara menyicil.

Dedi mengetahui bahwa Amel membeli mobil dari hasil gaji yayasan, karena Yosef pernah mengatakannya. Kata Yosep, Amel membeli mobil baru dari hasil tabungan gajinya.

Petisi Pemeriksaan Yayasan Bina Prestasi Nasional

Menilik perkiraan besaran pengelolaal dana BOS setiap tahunnya, asset yang dimilikinya berupa gedung sekolah bertingkat di Cijengkol, serta gaji yang cukup besar yang diterima para pengurus, wajar kalau kemudian yayasan masuk dalam salah satu dugaan motif terjadinya kasus Subang 2021.

Opini liar yang bekembang sepertin adanya teori konspirasi, adanya orang yang ingin menguasai yayasan, karena dari daftar pendiri ada 2 orang penting yang ada di dalamnya.

Halaman:

Editor: Dendi Sundayana

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah