ADA Apa di Pemeriksaan Saksi Utama Kasus Subang 2021? Yosef Menggebrak Meja dan Yoris Teriak Histeris

- 5 September 2023, 05:30 WIB
Kehadiran saksi kasus Subang 2021 Yosef Hidayah (baju putih)saat ngobrol santai dengan kuasa hukumnya Rohman Hidayat (kenakan kacamata) sementara Dedi (kenakan topi) duduk menjauh di kawasan Mako Polda Jabar
Kehadiran saksi kasus Subang 2021 Yosef Hidayah (baju putih)saat ngobrol santai dengan kuasa hukumnya Rohman Hidayat (kenakan kacamata) sementara Dedi (kenakan topi) duduk menjauh di kawasan Mako Polda Jabar /

DESKJABAR – Pemeriksaan terhadap 3 saksi utama di kasus Subang 2021 di Polda Jabar pada Jumat 1 September hingga Sabtu 2 September 2023 subuh, meninggalkan banyak pertanyaan. Termasuk dua kejadian dimana saksi Yosef menggebrak meja di hapadan tim penyidik, dan Yoris teriak histeris saat jalani pemeriksaan.

Pemeriksaan 3 saksi utama di kasus pembunuhan ibu dan anak di Jalancagak Subang tahun 2021 itu, memang banyak menyedot perhatian publik. Selain mereka didampingi kuasa hukumnya masing-masing, pemeriksaan juga berlangsung marathon.

Baca Juga: PEMERIKSAAN Marathon Kasus Subang 2021, Kode Penyidik Sudah Temukan Hal yang Mengarah pada Tersangka

Ketiga saksi utama yakni Danu, Yosef, dan Yoris menjalani pemeriksaan seuisai solat Jumat dan berakhir pada jam 5 subuh keesokan harinya. Bahkan kemudian ada kejadian-kejadian menarik seperti Yosef yang menggebrak meja dan Yoris yang teriak histeris.

Apakah kejadian-kejadian tersebut memperlihatkan bahwa pemeriksaan kasus Subang 2021 pada Jumat 1 September 2023 tersebut adalah saat-saat krusial menjelang kasus yang telah menewaskan ibu Tuti (55) dan Amel (23) tewas.

Banyak netizen juga meyakini pasca pemeriksaan 3 saksi utama kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang 2021 tersebut, pengungkapan kasus memasuki babak akhir menjelang pengungkapan tersangka, yang sudah lebih dari 2 tahun belum terungkap.

Yosef Menggebrak Meja?

Dua kejadian menarik di pemeriksaan kasus Subang 2021 Jumat 1 September 2023 tersebut, dibahas pengamat kasus, Ajas Asmara di live streaming di kanal YouTube Anjas Asmara pada Senin 4 September 2023 malam.

Anjas mengemukakan, kabar kejadian saksi Yosef menggebrak meja di depan tim penyidik diperolehnya dari sejumlah sumber. Sejumlah sumber menyebutkan bahwa mereka mendengar saksi Yosef emosional dan menggebrak meja di depan penyidik.

Baca Juga: Diakhir Jabatan, Ridwan Kamil Resmi Dilaporkan ke Kejagung Terkait Masjid Al Jabbar oleh Pegiat Antikorupsi

Ada apa gerangan?

Seusai pemeriksaan pada Sabtu subuh, kuasa hokum Yosef yakni Rohman Hidayat tidak menceritakan kejadian tersebut.

Apakah kekesalan yang diperlihatkan Yosef yang tidak lain adalah suami dan ayah dari korban kasus Subang 2021, sebagai akumulasi kekesalan pada saksi Danu, yang pada saat yang sama juga menjalani pemeriksaan di Polda Jabar.

Apalagi pada saat tiba di Polda Jabar pada Jumat pagi ada kejadian menarik. Seperti dikutip dari kanal YouTube Fredy Sudaryanto, saat diwawancarai, Yosef mengatakan bahwa dia tiba di Polda Jabar dengan mengendarai sepeda motor dari Subang tanpa didampingi siapapun. Bahkan tidak oleh kuasa hukumnya.

Saat ditanyakan oleh Fredy mengapa tidak didampingoi kuasa hukumnya, padahal setiap ada pemeriksaan dia selalu didampingi Rohman dan timnya.

“Mengapa harus takut kalau memang benar,” jawab Yosef.

Bahkan dengan percaya diri, Yosef mengatakan mengapa saat itu dia tiba di Polda Jabar dengan mengenakan topi putih dan atasan dan celana panjang warna merah. “Topi putih itu symbol pikiran harus bersih, dan pakaian warna merah menandakan harus berani,” papar Yosef.

Meski kemudian dalam pemeriksaan ternyata kuasa hokum Yosef, Rohman hadir. Rohman menegaskan bahwa hal itu karena miskomunukasi saja.

“Apalagi di saat-saat krusial seperti ini, saya harus mendampingi beliau. Setelah mendampingi pemeriksaan Ibu Mimin dan kedua anaknya, saya memang tidak ada komunikasi dengan Pak Yosef,” ujar Rohman.

Baca Juga: Hari Pelanggan Nasional 2023 : Klinik Jasa Kartini Ciamis Beri Surprise Kepada Pelanggannya

Anjas menilai apakah gebrakan meja juga sebagai tanda bahwa Yosef semakin percaya diri bahwa memang dia tidak bersalah. Sehingga dia tak merasa takut untuk menggebrak meja padahal dihadapan tim penyidik.

Apa yang dilakukan Yosef dengan menggebrak meja di hadapan tim penyidik, menurut Anjas, juga sebagai akumulatif kekesalahan atau sebuah kode yang ditujukan kepada saksi Danu, yang juga pada saat yang sama diperiksa di rungan yang berbeda.

Menurut Anjas, bias saja itu sebuah kode kepada saksi tersebut karena sejak awal kasus Subang 2021, dia merasa telah menjadi korban framing dari keterangan Danu yang menuduh dia dan istri mudanya, Ibu Mimin, dituduh sebagai pelaku.

Meski kemudian, Danu akhirnya tidak mau menandatangani BAP tersebut.

Yoris Histeris

Kejadian lainnya adalah saat saksi Yoris berterian histeris ketika menjalani pemeriksaan di Polda Jabar. Kabar ini diperoleh awak  media yang tengah meliput pemeriksaan tersebut, dari sebuah sumber yang mengetahui pemeriksaan tersebut.

Kabarnya, Yoris berteriak histeris saat diperlihatkan foto kondisi jasad Ibu Tuti dan Amel, yang tidak lain adaah ibu dan adik kandungnya.

Baca Juga: Detik Detik Akhir Ridwan Kamil Jadi Gubernur Jabar: Bikin Hati Sedih, Ini yang Dilakukannya Hari Ini

Yoris yang diperiksa di lantai 3, terdengar berteriak histeris. Teriakannya tersebut bahkan terdengar oleh sejumlah orang yang berada di luar ruangan.

Sejak awal kasus Subang 2021 memang ada sejumlah kejanggalan terkait Yoris, termasuk yang pernah viral adalah penakuan soal kunci otomatis mobil Alphard yang menjadi tempat penemuan jasad Ibu Tuti dan Amel.

Kejanggalan lain, menurut Anjas adalah, alasan sebenarnya Yoris sehingga menyuruh Danu, Wahyu, Kosasih, dan Opik untuk mengawasi TKP pada 19 Agustus 2021 atau sehari pasca kejadian.

Keterangan Danu bahwa dia berada di halaman SMAN 1 Jalancagak di seberang rumah TKP kasus Subang 2021, karena disuruh Yoris agar jangan sampai ada orang yang mengambil barang atau harta dari TKP.

Apalagi menurut Yoris, di rumah tersebut ada barang-barang inventaris milik Yayasan Bina Prestasi Nasional, yang kanornya juga di rumah TKP Jalancagak Subang.

Anjas menilai perintah Yoris tersebut merupakan sebuah kejanggalan. Sebab, dalam kondisi kalut dan sedih karena ibu dan adiknya tewas dibunuh, tentu tidak akan terlalu memikirkan soal harta.

“Umumnya orang yang berada dalam kondisi seperti itu, orang yang kalut tentu tidak lagi sempat untuk memikirkan soal harta,” ujar Anjas.***

Ingin mengetahui berita kasus Subang 2021 lainnya, pantau di Google News Desk Jabar. KLIK DI SINI

Editor: Dendi Sundayana

Sumber: YouTube Fredy Sudaryanto YouTube Anjas Asmara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x