“Konon batu itu merupakan alat penyebrangan manusia zaman dulu. Batu itu digunakan sebagai pijakan saat menyebrangi sungai dengan cara meloncat,” ujarnya menambahkan.
Mereka kemudian mengambil sampel gambar batu-batuan tersebut dan melaporkan kepada tim peneliti Cagar Budaya untuk memastikan apakah batu-batuan tersebut memang peninggalan peradaban purbakala di kawasan tersebut.
Budi Kurnia mengatakan bahwa jika memang terbukti, mereka berencana akan membangun museum untuk menampung bebatuan tersebut, sekaligus museum yang menceritakan perjalanan pembangunan Bendungan Leuwikeris.
Sebelum bendungan Leuwikeris digenai air yang targetnya pada tahun 2023, Dinas Kebudayaan berharap batu-batuan tersebut bisa dipindahkan dan diamankan di Dinas Kebudayaan Ciamis. ***
Ingin mengetahui berita Ciamis lainnya, pantau di Google News Desk Jabar. KLIK DI SINI