Bendungan Leuwikeris di Perbatasan Tasikmalaya-Ciamis Ditargetkan selesai 2022

- 25 Maret 2021, 20:57 WIB
Pejabat Pemkab Ciamis dan BBWS Citanduy menggelar kegiatan konsultasi  Rencana Tindak Darurat (RTD) Bendungan Leuwi Keris bersama Pemerintah Kabupaten Ciamis di Ciamis, Kamis 25 Maret 2021.
Pejabat Pemkab Ciamis dan BBWS Citanduy menggelar kegiatan konsultasi Rencana Tindak Darurat (RTD) Bendungan Leuwi Keris bersama Pemerintah Kabupaten Ciamis di Ciamis, Kamis 25 Maret 2021. /ANTARA/HO-Humas Pemkab Ciamis/

DESKJABAR - Pembangunan fisik bendungan Leuwikeris yang berlokasi di perbatasan Kabupaten Tasikmalaya dengan Ciamis, Jawa Barat ditargetkan selesai secara fisik akhir 2022.

Hal itu disampaikan Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citanduy, Bambang Hidayah saat kegiatan Konsultasi Rencana Tindak Darurat (RTD) Bendungan Leuwikeris bersama Pemerintah Kabupaten Ciamis di Ciamis, Kamis 25 Maret 2021.

Ia menuturkan bendungan Leuwikeris nanti akan bermanfaat untuk memenuhi berbagai kebutuhan masyarakat terutama ketersediaan air. Namun sebaliknya,  ada potensi bahaya yang cukup besar dari pembangunan tersebut apabila tidak dikelola dengan baik.

Baca Juga: TASIKMALAYA: Deni Sagara Wabup Tersingkat,  42 Hari Mengurai Inspirasi

Baca Juga: Begal Jaringan Sumatera Baku Tembak dengan Polisi Tasikmalaya, 2 Kabur 1 Dibekuk

Baca Juga: HUMOR SUEB: Mengecek Pulsa Handphone

Untuk itu perlu adanya RTD, menjadi satu panduan bagi pengelola atau pemilik bendungan yaitu BBWS Citanduy dan pemerintah daerah dalam melakukan tindakan tepat saat terjadi keadaan darurat pada bendungan.

"Terkait dengan pelaksanaan pembangunan Bendungan Leuwikeris yang terletak di antara Kabupaten Ciamis dan Kabupaten Tasikmalaya maka kami melakukan kegiatan penyusunan RTD karena dianggap merupakan salah satu syarat kelengkapan dari dokumen untuk proses sertifikasi pengisian waduk," katanya.

Sekretaris Daerah Pemkab Ciamis Tatang menambahkan pembangunan Bendungan Leuwikeris merupakan proyek strategis nasional yang memiliki banyak manfaat bagi masyarakat luas.

Namun, pemerintah daerah juga harus melakukan langkah antisipasi apabila terjadi dampak bahaya yang sewaktu-waktu bisa terjadi.

"Kita juga harus waspada dengan dampak yang sewaktu-waktu bisa terjadi, maka dari itu RTD dianggap penting untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan," katanya.

Ia berharap konsultan melakukan koordinasi terkait RTD yang telah dibuat kepada masyarakat, khususnya di wilayah terdekat dengan bendungan.

Selain itu, lanjut dia, simulasi bencana dan penentuan wilayah penting dilakukan untuk memudahkan evakuasi masyarakat ke tempat aman.

"Semoga didapatkan hasil yang terbaik dari konsultasi RTD ini dan bisa jadi pedoman yang baik, sehingga ketika terjadi dampak bisa dicegah dan diantisipasi secara cepat dan tepat," katanya.***

Editor: Zair Mahesa

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x