LEGEND, Golok Galonggong Tasikmalaya Berusia Lebih dari 1 Abad, Ini Kisah dan Harapan Para Perajin

- 25 Agustus 2023, 17:26 WIB
Dede Yayat ketua kelompok 'Semangat Maju Bersama' saat mengenalkan Golok Galonggong Tasikmalaya pada Pameran UMKM Kebangsaan dan Pentas Seni se Priangan Timur di Komplek Olahraga Dadaha, Kota Tasikmalaya, beberapa waktu lalu.
Dede Yayat ketua kelompok 'Semangat Maju Bersama' saat mengenalkan Golok Galonggong Tasikmalaya pada Pameran UMKM Kebangsaan dan Pentas Seni se Priangan Timur di Komplek Olahraga Dadaha, Kota Tasikmalaya, beberapa waktu lalu. /Dindin Hidayat/DeskJabar.com/


DESKJABAR
- Bagi warga Jawa Barat (Jabar) khususnya masyarakat Kabupaten Tasikmalaya nama Golok Galonggong sudah tak asing lagi di telinga, karena keberadaannya sudah cukup lama hingga dicatas 1 abad.

Dinamai Golok Galonggong karena alat sejenis pisau besar yang dibuat dari besi atau baja dan digunakan sebagai alat untuk membelah atau memotong tersebut, sejak dulu diproduksi oleh warga Kampung Galonggong di wilayah Desa Cilangkap, Kecamatan Manonjaya, Kabupaten Tasikmalaya.

Hingga kini, Golok Galonggong cukup dikenal dengan beragam keunikannya dibanding golok lain. Salah satunya yang membedakan diantaranya jenis bilah melengkung dan dipunggungnya setengah bilah ada segitiga.

Baca Juga: Inilah Cara Mudah Daftar Kartu Prakerja Gelombang 60 Melalui HP, dan Simak Syaratnya !

Selain itu, perah atau gagang golok dibuat dengan berbagai variasi disertai ukiran khas seperti jenis handle, kangkareng atau mamanukan dengan bahan dari tanduk hewan atau kayu berkualitas.

Bila anda penasaran dan ingin langsung mendatangi sentra Golok Galonggong, dari Kota Tasikmalaya tinggal menuju arah Timur tujuan Manonjaya dengan jarak sekitar 15 km.

Selepas Alun-alun Manonjaya arah Kota Banjar, Anda kemudian akan memasuki kawasan Kampung Galonggong ditandai dengan keberadaan jejeran kios-kios pedagang golok di kiri kanan jalan utama.

Baca Juga: Kasus Pembunuh Ibu dan Anak di Subang Masih Bergejolak, Tuding dengan Menyamarkan Nama

Sejarah Golok Galonggong

Seperti dikisahkan diawal, keberadaan Golok Galonggong Tasikmalaya sudah ada sejak 1 abad lalu tepatnya berusia 103 tahun. Informasi tersebut didapat dari Dede Yayat saat bincang santai dengan jurnalis DeskJabar.com diacara Pameran UMKM Kebangsaan dan Pentas Seni se Priangan Timur di Komplek Olahraga Dadaha Kota Tasikmalaya, Kamis, 24 Agustus 2023 petang.

Dede Yayat adalah Ketua Kelompok "Semangat Maju Bersama" salah satu UMKM yang mewadahi sekitar 25 perajin Golok Galonggong di Kecamatan Manonjaya.

Dede berkisah, keberadaan Golok Galonggong di Tasikmalaya sudah ada sejak tahun 1920 dan perintisnya adalah Bah Marnaip. Saat itu Golok Galonggong dibuat untuk memenuhi kebutuhan warga sekitar untuk berkebun atau pertanian.

Baca Juga: JUMAT Siang, Polusi Udara Jakarta Terparah di Dunia, Sama dengan Kota di Jabar Ini, Kelompok Ini Paling Rentan

Selanjutnya 15 tahun kemudian Golok Galonggong mulai dipasarkan dan dikembangkan ke wilayah tetangga diantaranya area Banjar dan Pangandaran.

"Golok Galonggong sudah ada sejak tahun 1920 dan perintisnya adalah Bah Marnaip. Tahun 1935 mulai dipasarkan dan dikembangkan ke luar daerah oleh putranya bernama Bah Wikarta yang merupakan generasi kedua," ujar Dede.

Sekitar tahun 1946, lanjut Dede, ayahnya Iim Ibrahim melanjutkan tongkat estapet untuk terus mengembangkan dan mempertahankan keberadaan Golok Galonggong hingga memasuki generasi keempat.

Baca Juga: Inilah Cara Melihat Khodam Pendamping Diri Sendiri, Gampang Sekali dan Tanpa Ritual

"Keberadaan Golok Galonggong terus turun-temurun dari mulai Bah Marnaip kemudian ke Bah Wikarta lalu ke ayah saya hingga ke saya sebagai generasi keempat," tutur Dede.

Dede mengaku pangsa pasar Golok Galonggong saat ini tidak saja di wilayah Provinsi Jawa Barat namun menembus wilayah Jawa Tengah, Jawa Timur hingga keluar pulau seperti Kalimantan, Papua hingga Sumatra.  Harga yang ditawarkan bervariasi mulai dari Rp 150 ribu-Rp 5 juta.

"Alhamdulillah sejauh ini semua daerah yang dikunjungi cukup respek dan responnya baik. Kami setiap anggota bergiliran memasarkan keluar daerah," ucap Dede.

Baca Juga: Harga Emas Antam di Pegadaian Hari Ini Jumat 25 Agustus 2023

Harapan Perajin

Di tengah persaingan market golok yang semakin ketat, baik harga maupun kualitas serta kemudahan akan teknologi, Dede berharap keberadaan Golok Galonggong yang merupakan kerajinan khas daerah sekaligus budaya khas Jawa Barat terus berkembang dan bertahan keberadaanya.

Ia berharap pemerintah pusat atau provinsi turun kelapangan dan membantu keberadaan para perajin Golok Galonggong, baik dalam bentuk promosi maupun permodalan.

Diakui Dede sejauh ini pemerintah Kabupaten Tasikmalaya cukup membantu baik sarana prasarana, pelatihan atau bimbingan, hingga melibatkan kelompoknya dalam beberapa event.

Baca Juga: Ahok Urutan 5 Cawapres 2024 Versi Algoritma Research & Consulting, Ridwan Kamil Urutan 1

Malahan usulan permintaan bantuan peralatan yang lebih modern sudah diterimanya sehingga produktifitas para perajin meningkat yang pada akhirnya secara ekonomi kesejahteraan mereka pun bertambah.

Tak hanya itu, dalam upaya terus meningkatkan ekonomi para perajin, dalam perjalanannya Dede juga membenahi lapak para pedagang dengan mengubah menjadi kios-kios agar layak dengan bantuan Pemkab Tasikmalaya.

Dede juga menuturkan, sejauh ini Kampung Galonggong sering juga dikunjungi orang pusat baik anggota DPR yang membidangi IKM maupun  kementerian terkait. Malahan belakangan Menteri Pariwisata dan Ekonomoi Kreatif Sandiaga Salahudin Uno pernah berkunjung dan mendapat respon baik dari salah satu menteri yang digadang-gadang menjadi cawapres itu.

Baca Juga: Pemkot Bandung Resmikan Relokasi 23 PKL Jalan Eyckman, Kini Tempati Lokasi Baru yang Lebih Nyaman dan Higienis

"Saat berkunjung Pak Sandiaga Uno sempat menyampaikan rasa kagumnya akan kreativitas para perajin. Beliau sampai angkat jempol," tuturnya.

Meski begitu ia menyayangkan kehadiran orang-orang penting yang notabene dari pusat masih belum ada tindak lanjutnya hingga kini.

"Saya ingin didengar pemerintah pusat. Kami berharap pemerintah pusat turut membantu mempromosikan produk kami syukur-syukur dalam bentuk bantuan modal," harap Dede.

Baca Juga: Tabung Gas Mendesis dan Mengeluarkan Bau, Inilah Cara Mengatasinya yang Mudah dan Aman

Untuk itu, dirinya berharap bila ada event atau kegiatan, para perajin Golok Galonggong turut diundang agar keberadaanya semakin dikenal luas sehingga diharapkan para perajin bisa menikmati hasil karyanya.

"Saya ingin meningkatkan kesejahteraan anggota," tegasnya.
Diakhir perbincangan Dede mengaku akan terus bertekad untuk tetap mempertahankan keberadaan Golok Galonggong sebagai warisan leluhurnya meski dengan segala keterbatasannya.

"Saya sebagai keturunan dari silsilah Golok Galonggong memiliki rasa tanggung jawab untuk terus mengepakan sayap lebih tinggi dan lebih luas lagi wilayah pemasarannya, karena ke depan persaingan akan semakin ketat baik kualitas maupun harga, makanya kalau ada acara atau undangan saya ikut saja," pungkasnya.***

Editor: Syamsul Bachri

Sumber: Liputan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah