DESKJABAR - Bagi warga Jawa Barat (Jabar) khususnya masyarakat Kabupaten Tasikmalaya nama Golok Galonggong sudah tak asing lagi di telinga, karena keberadaannya sudah cukup lama hingga dicatas 1 abad.
Dinamai Golok Galonggong karena alat sejenis pisau besar yang dibuat dari besi atau baja dan digunakan sebagai alat untuk membelah atau memotong tersebut, sejak dulu diproduksi oleh warga Kampung Galonggong di wilayah Desa Cilangkap, Kecamatan Manonjaya, Kabupaten Tasikmalaya.
Hingga kini, Golok Galonggong cukup dikenal dengan beragam keunikannya dibanding golok lain. Salah satunya yang membedakan diantaranya jenis bilah melengkung dan dipunggungnya setengah bilah ada segitiga.
Baca Juga: Inilah Cara Mudah Daftar Kartu Prakerja Gelombang 60 Melalui HP, dan Simak Syaratnya !
Selain itu, perah atau gagang golok dibuat dengan berbagai variasi disertai ukiran khas seperti jenis handle, kangkareng atau mamanukan dengan bahan dari tanduk hewan atau kayu berkualitas.
Bila anda penasaran dan ingin langsung mendatangi sentra Golok Galonggong, dari Kota Tasikmalaya tinggal menuju arah Timur tujuan Manonjaya dengan jarak sekitar 15 km.
Selepas Alun-alun Manonjaya arah Kota Banjar, Anda kemudian akan memasuki kawasan Kampung Galonggong ditandai dengan keberadaan jejeran kios-kios pedagang golok di kiri kanan jalan utama.
Baca Juga: Kasus Pembunuh Ibu dan Anak di Subang Masih Bergejolak, Tuding dengan Menyamarkan Nama
Sejarah Golok Galonggong
Seperti dikisahkan diawal, keberadaan Golok Galonggong Tasikmalaya sudah ada sejak 1 abad lalu tepatnya berusia 103 tahun. Informasi tersebut didapat dari Dede Yayat saat bincang santai dengan jurnalis DeskJabar.com diacara Pameran UMKM Kebangsaan dan Pentas Seni se Priangan Timur di Komplek Olahraga Dadaha Kota Tasikmalaya, Kamis, 24 Agustus 2023 petang.