DESKJABAR - Sejumlah desa yang berada di 2 Kabupaten di Jawa Barat (Jabar) ini akan lenyap di akhir tahun 2023. Sebab itu, kedua Kabupaten di Jabar itu pun terpaksa harus merevisi atau mengubah peta bumi wilayah teritorialnya.
Dua Kabupaten di Jabar yang desanya akan lenyap itu adalah Kabupaten (Kab) Ciamis dan Kab Tasikmalaya. Desa-desa tersebut akan terendam oleh Bendungan Leuwikeris yang ditargetkan selesai dan diresmikan di akhir tahun 2023 ini.
Bendungan Leuwikeris yang termasuk ke dalam salah satu Program Strategis Nasional (PSN) Bidang Sumber Daya Air sebagaimana tercantum dalam Perpres No 109 Tahun 2020, memang berada di perbatasan Kab Ciamis dan Kab Tasikmalaya.
Baca Juga: Titik Akhir Tol Getaci Ditetapkan di Ciamis: Exit Tol Ada di Daerah Ini, 2024 Akan Tersambung
Baca Juga: Ridwan Kamil Isyaratkan Tak Akan Maju di Pilgub Jabar 2024, 4 Mantan Kepala Daerah Akan Saling Jegal
Area genangannya akan menenggelamkan dan melenyapkan sejumlah desa di Kecamatan Ciamis, Cijeungjing dan Kecamatan Cimaragas (Kab Ciamis) dan sejumah desa di Kecamatan Cineam, Kecamatan Karangjaya serta Cikatomas di Kab. Tasikmalaya.
Proyek strategis Bendungan Leuwikeris yang membendung Sungai Citanduy ini bertujuan untuk meningkatan volume tampungan air sehingga suplai air irigasi ke lahan pertanian terus terjaga, penyediaan air baku dan pengendalian banjir.
Diharapkan suplai air irigasi dari bendungan nanti dapat membantu petani meningkatkan intensitas tanamnya jika dibandingkan dengan metode tadah hujan yang hanya satu kali dalam setahun.
Dikutip dari laman pu.go.id, yang akan mendapat manfaat dari Bendungan Leuwikeris, selain Kabupaten Ciamis dan Kabupaten Tasikmalaya, juga daerah lainnya seperti Kota Banjar, Kabu[aten Pangandaran bahkan sampai Cilacap di Jawa Tengah.
Dengan adanya Bendungan Leuwikeris, lahan pertanian yang berada di daerah-daerah terbut yang selama ini kerap mengalami banjir saat musim hujan dan kekurangan air pada musim kemarau, kontinuitas suplai airnya akan terjaga.
Menurut Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, secara efektif Bendungan Leuwikeris mampu menampung air 45,35 juta m3 untuk mensuplai irigasi seluas 11,216 hektare di Kabupaten Ciamis, sebagian Tasikmalaya dan Cilacap.
"Diharapkan suplai air irigasi dari bendungan (Leuwikeris) dapat membantu petani meningkatkan intensitas tanamnya jika dibandingkan dengan metode tadah hujan yang hanya satu kali dalam setahun", kata Basuki.
Target diresmikan akhir 2023
Dijelaskan, konstruksi Bendungan Leuwikeris mulai dikerjakan sejak 2016 melalui lima paket pekerjaan. Paket I dikerjakan oleh PT Pembangunan Perumahan-PT Bahagia Bangun Nusa (KSO) untuk konstruksi tubuh bendungan utama (main dam), temporary cofferdam, dan fasilitas umum.
Paket II oleh PT Waskita Karya – PT Adhi Karya (KSO) untuk galian bangunan pelimpah (spillway). Paket III dikerjakan oleh PT Hutama Karya untuk pekerjaan terowongan pengelak (tunnel divertion), pembangunan jalan akses, dan Jembatan Citanduy.
Paket IV berupa pembetonan spillway, pekerjaaan electrical dan hydromechanical, perkerasan jalan akses, dan pembangunan Jembatan Cihapitan oleh PT Waskita Karya - PT Hutama Karya- PT Basuki Rahmanta Putra (KSO).
Selanjutnya Paket V dikerjakan oleh PT Waskita Karya - PT Adhi Karya (KSO) berupa pembetonan terowongan pengelak, pembetonan bangunan pengambilan (inlet dan outlet), penggalian shaft intake, dan pembangunan Jembatan Cikembang.
"Secara keseluruhan, progres pekerjaan gabungan pembangunan Bendungan Leuwikeris untuk paket I hingga paket V mencapai 87,24% dengan target selesai tahun 2023", jelas Basuki Hadimuljono.
5 manfaat Bendungan Leuwikeris
Bendungan Leuwikeris didesain memiliki kapasitas tampung cukup besar yakni 81,44 juta m3 (+sendimen) dan luas Daerah Aliran Sungai (DAS) mencapai 646 km2 dengan total biaya sekitar Rp2,8 triliun.
Setidaknya terdapat 5 manfaat dari dibangunnya Bendungan Leuwikeris yakni untuk menyuplai air irigasi Daerah Irigasi (DI) Lakbok Utara di Ciamis seluas 6.600 hektare dan DI Manganti di Cilacap seluas 4.616 hektare.
Lalu untuk penyediaan air baku sebesar 845 liter/detik bagi Kota Banjar, Kabupaten Tasikmalaya dan Ciamis. Kemudian mereduksi banjir sebesar 11,7% dari 509,7 m3/detik menjadi 450,02 m3/detik.
Potensi lainnya dari Bendungan Leuwikeris yakni menjadi sumber daya listrik untuk PLTA sebesar 20 megawatt (MW), destinasi pariwisata serta kawasan konservasi air tanah, dan perikanan.***