Network
DESKJABAR – Pembangunan Waduk Jatigede, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat banyak menenggelamkan desa, kampung, hutan, kebun, sampai kuburan. Waduk Jatigede juga menjadi tujuan wisata misalnya pulau kuburan, dimana ada sekeluarga bertahan.
Secara administratif, pulau kuburan di Waduk Jatigede Sumedang itu termasuk Kecamatan Darmaraja. Ada pun pulau kuburan dimaksud, berasal dari daratan yang tidak perairan tergenang bendungan, dimana yang muncul adalah areal kuburan serta kini menjadi “wisata” istirahat.
Uniknya, pada pulau kuburan itu ada sebuah keluarga bertahan hidup. Mereka tinggal pada dua rumah panggung yang dikelilingi ratusan atau mungkin ribuan kuburan, dan dengan penerangan mandiri. Nah, bisa dibayangkan, jika kita tinggal di tempat dimaksud, bagaimana sensasinya.
Baca Juga: Di Sumedang, 2 Pemandi Jenazah Mengalami Kejadian Seram
Suasana keseharian
Lokasi pulau kuburan di Waduk Jatigede Sumedang, aslinya merupakan tepian jalur jalan lama penghubung Kecamatan Wado dan Kecamatan Darmaraja. Sebagian sudah tergenang, tetapi bagian areal kuburan masih muncul di perairan Waduk Jatigede, ada sebuah keluarga memilih tinggal di situ.
Adalah petualang asal Majalengka, Kang Hakim, yang mengunjungi pulau kuburan tersebut, lalu berbincang-bincang dengan sebuah keluarga yang bertahan tinggal di situ. Juga ada sejumlah puing bekas rumah dimana para penghuninya pasti sudah pindah ke tempat lain.
Tampak Adin yang merupakan keluarga tersebut hidup bertani pada bidang tanah di tepian areal kuburan, dengan menempati 2 rumah, dengan listrik tenaga surya. Adin bersama istrinya, hidup dengan anak dan menantu, serta cucunya, yang sekolah menaiki perahu dari pulau kuburan itu ke daratan di Darmaraja.
Baca Juga: El Nino 2023 di Sumedang, Para Burung Hantu Siap Berburu Tikus di Lahan Pertanian
Ketika Kang Hakim melihat-lihat tempat tinggal keluarga Adin, tampak terasa mengasyikan suasananya. Terlihat dapur terbuka dengan tersambung bangunan rumah panggung lainnya. Bisa dibayangkan, menikmati suasana malam dengan penerangan seperlunya, sambil sekelilingnya merupakan sangat banyak kuburan.
Menurut istrinya Adin, jika siang hari kadang-kadang suasana ramai karena cukup banyak orang ke pulau kuburan itu. Sebab, ada sejumlah orang datang atau wisata ke lokasi itu, yang kebanyakan orang yang beristirahat mancing. Mereka kemudian rata-rata jajan dan ngopi di warung keluarga Adin.
Petualangan Kang Hakim itu dimunculkan pada YouTube Rizquna Channel, “Satu Keluarga Nekad Tinggal Di Pulau Kuburan, Ratusan Kuburan Mengelilingi Rumah Orang Keluarga Ini”, diunggah 21 Juli 2023.
Baca Juga: Waduk Jatigede Sumedang, Jadi Wisata Budidaya Ikan Mas dan Ikan Nila
Menurut Mulyana, anaknya Adin, mengapa mereka masih tinggal di kawasan itu, dengan alasan mengingat kampung halaman. Sebab, rumah mereka aslinya sudah terendam menjadi perairan Waduk Jatigede. Tetapi mereka pun berhati-hati ketika musim hujan, karena ketinggian air naik ke daratan.
Kang Hakim sebenarnya sudah dua kali ke lokasi pulau kuburan itu, yang pertama ketika itu kuburan-kuburannya terlihat sedikit karena tertutup semak-semak. Namun pada kunjungan kedua, tampak kuburan-kuburan tersebut sangat banyak terlihat, karena rumput-rumputannya sudah dibabat.
Menurut Mulyana, lokasi dimana mereka tinggal itu aslinya bernama Kampung Nangkod. ***
