Kang Dedi Mulyadi (KDM) Prihatin Masih Banyak Anak di Jawa Barat yang Tidak Mengeyam Bangku Sekolah

- 25 Juni 2023, 15:33 WIB
Kang Dedi Mulyadi (KDM) merasa prihatin lantaran masih banyak anak di Jawa Barat yang tidak mengenyam bangku sekolah
Kang Dedi Mulyadi (KDM) merasa prihatin lantaran masih banyak anak di Jawa Barat yang tidak mengenyam bangku sekolah /dok. Dedi Mulyadi/

DESKJABAR- Kang Dedi Mulyadi atau akrab disapa KDM merasa prihatin lantaran masih banyak anak di Jawa Barat yang tidak mengenyam bangku sekolah.

Bahkan, tidak sedikit pula ada masih anak di Jawa Barat yang tidak masuk Sekolah Dasar (SD) sekalipun.

Padahal pemerintah mewajibkan seluruh anak di Indonesia untuk wajib belajar selama sembilan tahun atau berada di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP).

Keprihatinan Dedi Mulyadi tersebut bukan tanpa alasan, pasalnya KDM menungkapkan bahwa saat ia bertemu seorang bapak bernama Hasan dalam acara Safari Budaya ‘Menjemput Kemenangan 08 Presiden ke-8’ di Leuwigoong, Kabupaten Garut.

Baca Juga: Pakar Hukum Sebut Hakim Bisa Kabulkan Praperadilan Dadan Tri Yudianto, Ternyata Ini Alasannya!

Di mana Hasan ini berprofesi sebagai tukang angkut sampah yang memiliki dua orang anak.

Disebutkan Hasan, bahwa anak paling besar hanya lulusan SD, sementara adiknya baru kelas dua SD.

Ia menyebutkan bahwa tidak bisa meneruskan pendidikan anaknya ke jenjang selanjutnya, lantaran terhambat biaya.

“Gak lanjut sekolah karena tidak ada biaya,” kata Hasan.

Menurut KDM, Hasan adalah satu dari sekian banyak orang tua yang anaknya tidak melanjutkan sekolah ke jenjang selanjutnya.

Baca Juga: Sejumlah Alasan Hakim Bisa Kabulkan Praperadilan Dadan Tri Yudianto Diungkap Pakar Hukum Margarito

Bahkan diberbagai kesempatan Dedi Mulyadi, kerap bertemu dengan anak yang sama sekali tidak disekolahkan oleh orang tuanya.

“Ini salah satu keprihatinan saya bahwa rakyat Jawa Barat masih banyak yang tidak sekolah,” kata Kang Dedi Mulyadi.

KDM mengatakan salah satu solusi agar semua anak bisa sekolah adalah dengan melakukan pendataan mulai dari tingkat RT, RW, kelurahan/desa, kecamatan, kabupaten/kota hingga provinsi.

Dari data tersebut setiap orang tua yang tidak menyekolahkan anaknya harus diberi teguran terlebih saat ini sekolah telah digratiskan oleh pemerintah.

“Setelah itu bikin surat pernyataan kemudian masukkan ke sekolah anaknya,” lanjutnya.

Baca Juga: UPDATE Tol Getaci, Pembebasan Lahan di Kecamatan Rancaekek Segera Rampung, Desa Bojongloa Musyawarah UGR

Selain dari sisi kebijakan, KDM juga mengkritisi pola asuh yang diberikan orang tua pada anaknya. Sebab jika berbicara biaya, semua telah digratiskan oleh pemerintah.

“Kalau masalah tidak ada biaya, dulu zaman kita tidak ada jajan, ke sekolah juga jalan. Terpenting itu niatkan kalau hidup mau benar,” tuturnya.

Bagi Kang Dedi Mulyadi tak ada kalimat miskin untuk memberikan pendidikan terbaik bagi anak. Setiap orang tua wajib berkorban untuk memberikan pendidikan terbaik sebagai bekal hidup anak-anak.

Baca Juga: Pakar Hukum Margarito Sebut Sprindik Penetapan Tersangka Dadan Tri Yudianto oleh KPK Cacat Hukum

“Tidak ada kalimat miskin kalau ada niat semua akan dilakoni. Rakyat punya niat, pemimpin punya kebijakan baru klop. Tapi kalau pemimpinnya bijak, rakyatnya malas ya susah,” tutup Kang Dedi Mulyadi. ***

Editor: Lilis Lestari


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x